Habib Rizieq Terancam Dipenjara Lagi, Guntur Romli Bongkar Dugaan Rizieq Terlibat Teroris Hingga Chat Mesum

KABAR BESUKI – Guntur Romli menyebutkan Habib Rizieq terancam bisa dipenjara lagi, mengenai dugaan terlibat jaringan teroris hingga chat mesum.

Mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq terancam kembali dipenjara karena kesaksian AM tentang keterlibatannya dalam jaringan teroris.

Guntur Romli tersebut mengatakan, masyarakat akhir-akhir ini mulai mendorong pemerintah untuk mengusut keterlibatan Habib Rizieq dalam jaringan radikalisme.

Baca Juga: Varian Baru HIV Ditemukan di Belanda, Disebut Mampu Hancurkan Kekebalan Tubuh Dua Kali Lipat

Pengaduan itu muncul setelah masyarakat melihat kesaksian AM dalam persidangan Munarman yang didakwa melakukan terorisme.

Dalam persidangan, AM bersaksi atas pembantaian anggota kelompok teroris ISIS di Makassar pada 2015.

Peristiwa yang juga disaksikan oleh Munarman yang disebut AM itu merupakan instruksi dari konferensi Habib Rizieq.

Baca Juga: Jenderal Dudung Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama, Rocky Gerung Berharap Ketegasan Panglima TNI

Kesaksian AM juga dikuatkan dengan fatwa FPI yang berisi dukungan terhadap ISIS dan jaringan organisasi teroris global lainnya.

“Publik meminta pemerintah mengusut keterlibatan imam besar FPI dengan jaringan terorisme. Menurut saksi AM, acara pembaiatan terhadap ISIS berdasarkan instruksi dari ceramah Rizieq pada tanggal 17 Agustus 2014 tentang ISIS. Dokumen tertulis ada yang disebut maklumat FPI tentang ISIS ditandatangani oleh Muhsin Alatas sebagai Ketua Umum FPI, Jafar Sidik sebagai Sekum FPI, dan Rizieq Shihab sebagai imam besar,” tutur Guntur Romli.

Setidaknya ada dua poin dari lima yang menjadi sorotan Guntur Romli dan dianggap berbahaya.

Baca Juga: Dugaan Kecurangan dalam Proses Karantina, Satgas Covid-19 Lakukan Evaluasi Bersama Polri dan Pengelola Bandara

Karena itu, aktivis NU tersebut merasa dugaan keterlibatan Habib Rizieq dalam jaringan teroris berbahaya ini bisa menjebaknya lagi.

“Publik menuntut kasus dugaan keterlibatan dengan jaringan terorisme, khususnya ISIS, bisa diusut. Juga dugaan kasus chat mesum dan dugaan keterlibatan jaringan terorisme,” tutur Guntur Romli.

Selain itu, ada juga kasus yang belum diselidiki, terutama terkait kasus chat mesum.***