Bangga, Anak Muda Banyuwangi Temukan Inovasi Teknologi Pertanian Pupuk dari Limbah Kayu Jati

- 3 Mei 2021, 23:12 WIB
Foto Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
Foto Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani /Aini/Instagram/ipukfdani.galleryphoto

Menurut Iskandar, sebenarnya dengan alat ini bisa mengolah berbagai jenis kayu juga plastik, namun limbah kayu jati memiliki kualitas cuka kayu yang lebih bagus.

"Terutama kualitas kayu jati dari Banyuwangi, paling bagus dibandingkan daerah lainnya," kata Alumni Fakultas Pertanian Universitas Samratulangi Manado itu.

Baca Juga: Jadwal Leg 2 Semifinal UEFA Champions League 2020-21 Live di SCTV dan Champions TV, Catat Tanggalnya

Iskandar mengatakan tiap tiga bulan dia membutuhkan 4 ton limbah kayu jati yang menghasilkan 6.000 liter pupuk.

"Selama ini 6.000 liter pupuk itu selalu habis untuk memenuhi kebutuhan pupuk terutama di luar Jawa, seperti Papua, Sulawesi, dan lainnya. Kami menjual secara online dan offline," kata Iskandar.

Sementara Liismawati menjelaskan mereka memulai laboratorium pertaniannya tiga tahun lalu dengan meneliti sekam kayu. Ternyata kayu yang paling bagus adalah kayu jati. Sejak itulah mereka fokus pada limbah kayu jati.

Baca Juga: Lima Anggota Satreskoba Ditangkap Polrestabes Surabaya Karena Kepemilikan Narkoba

Untuk mendapat limbah kayu jati, menurut Liismawati telah ada pemasoknya sendiri.

"Biasanya dikirim. Tapi kami akui masih membutuhkan banyak pasokan limbah kayu jati," kata perempuan yang akrab disapa Liis tersebut.

Liis menjelaskan fungsi dasar dari cuka kayu pada dasarnya adalah pestisida dan isektisida. Dengan teknologi yang digunakan saat ini produk hazzel yang mereka hasilkan bisa diaplikasikan tidak hanya untuk pertanian saja.

Halaman:

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: banyuwangikab.go.id


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x