Niat Cari Makan Sahur, Pria di Surabaya Ini Malah Jadi Korban Begal

- 12 Mei 2021, 16:03 WIB
 Ilustrasi begal./Pixabay/Beggab
Ilustrasi begal./Pixabay/Beggab /

KABAR BESUKI – Nasib naas menimpa seorang pria yang diketahui bernama Suki (32). Ia menjadi korban begal saat hendak mencari makan sahur, pada Rabu dini hari, 12 Mei 2021.

Suki merupakan warga asli Bogor yang kini merantau dan tinggal di sebuah tempat kos di Jalan Mangkunegoro, Wonokromo.

"Rabu dini hari sekitar pukul 02.15 WIB saya keluar hendak cari sahur. Saya keluar kos naik motor," ujar Suki ditemui di Mapolsek Wonokromo Surabaya, dikutip Kabar Besuki dari laman ANTARA pada 12 Mei 2021.

Saat itu, Suki mengatakan bahwa ia sedang berada di traffic light Jalan Diponegoro (dekat SPBU), lalu kemudian ada dua orang berboncengan yang berusaha untuk mendekatinya. Tiba-tiba saja mereka menuduh Suki telah menabrak mereka.

Baca Juga: Sikap Nissa Sabyan Nampak Mulai Beda pada Ayus Hingga Menuai Reaksi Dukungan dari Netizen

"Mereka menuduhkan sesuatu yang tidak saya lakukan. Sebelum lampu hijau menyala, mereka sempat mengemplang helm saya," kata Suki.

Dituduh atas sesuatu yang tak ia lakukan membuat Suki spontan tancap gas setelah lampu hijau menyala. Meski begitu, Suki tetap bisa melihat mereka menyusul di belakang lewat spion.

Mengetahui dirinya sedang diikuti, Ia pun nekat menerobos lampu merah berikutnya demi lepas dari kejaran kelompok tersebut. Ia bahkan nyaris bertabrakan dengan kendaraan lain.

Baca Juga: Sebagian Warga Jember dan Bondowoso Rayakan Lebaran Hari Ini, Penentuan Dilakukan Tanpa Hisab atau Rukyat

"Sampai pada satu titik saya memutuskan untuk mencari pertolongan. Saya masuk ke halaman Bank NISP di Jalan Ciliwung agar berharap mendapat pertolongan. Karena saya melihat ada seorang sekuriti yang tengah berjaga di halaman bank tersebut," kata Suki.

Namun usai memarkirkan motornya, tanpa basa-basi dua orang tersebut mengeroyok Suki. Mereka menghajar dan menendang sambil memaksanya mengakui apa yang tidak pernah Suki lakukan.

"Beberapa saat kemudian mereka merasa puas sudah membuat saya babak belur. Namun, mereka tetap menuduh saya telah menabrak mereka. Sehingga mereka memaksa saya membayar ganti rugi Rp200 ribu," cerita Suki.

Baca Juga: Hukum Membayar Zakat Fitrah dengan Uang Selain Bahan Makanan Menurut Ulama

Pada saat kejadian, Suki mengaku bahwa uang tunai di dompetnya tinggal Rp100 ribu. Tanpa berpikir panjang dia langsung menyerahkan uang tersebut dengan harapan mereka segera meninggalkannya

"Dalam pengeroyokan itu, sepintas saya melihat dua motor. Motor yang pertama berboncengan dua. Motor yang satu lagi seorang diri," katanya.

Suki mengatakan bahwa berdasarkan saksi dari sekuriti bank yang melihat kejadian tersebut, terdapat 4 orang yang mengeroyoknya.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Dibuang! Kulit Pisang Ternyata Bisa Disulap Jadi Pupuk Tanaman dan Bikin Subur

"Namun, menurut sekuriti bank, ada empat orang yang mengeroyok saya. Salah satu motor berboncengan tiga. Karena itu sekuriti tidak berani melerai atau memberikan pertolongan saat saya dikeroyok," ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Ipda Arie Pranoto membenarkan adanya dugaan pembegalan dan pengeroyokan terhadap Suki.

"Jadi, benar ada dugaan pengeroyokan editor Detikcom, mas Suki. Laporan baru diterima, ditindaklanjuti olah TKP. Motif juga masih kami dalami. Bukti-buktinya sementara laporan mas Suki visum dari rumah sakit," katanya.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari bukti pendukung seperti rekaman CCTV.

Baca Juga: Meski Terlihat Sepele, Rutin Mengangkat Kaki ke Tembok Ternyata Memiliki Manfaat yang Luar Biasa lho!

"Korban mengaku didatangi dua pelaku ada yang menabrak si pelaku, kalau masalah itu masih kami dalami. Korban mengalami kekerasan fisik di daerah Wonokromo tepatnya di Jalan Ciliwung, dikeroyok di tangan dan sekitar wajah," ujarnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x