"Dengan program ini, petani dan teman-teman penyuluh pertanian bisa mendapatkan pendampingan metode pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas. Sinergi ini juga memberikan kemudahan pada petani untuk mendapat bantuan modal perbankan dan jaminan gagal panen," kata Bupati Ipuk.
Banyuwangi merupakan salah satu pilot project Agro Solution yang mulai dijalankan sejak Desember 2020, di 9 kecamatan dengan total luasan tanam padi 114 hektar.
Baca Juga: 6 Manfaat Klorofil Selain Menurunkan Berat badan, Salah Satunya Dapat mencegah Bau Badan
Terkait hal ini, Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero), Panji Winanteya Ruky, mengatakan bahwa agro solution memberikan input pertanian tepat guna.
”Ada kawalan teknologi uji tanah, agronomi, memperbaiki pola cocok tanam, permodalan, menghubungkan dengan pembeli. Harapannya petani mulai memakai pupuk kualitas tinggi dengan harga promosi. Petani juga tidak perlu lagi memikirkan anggarannya dari mana karena ada pendampingan pembiayaan. Apabila terjadi gagal panen juga akan diambil pemerintah," jelas Panji.
Selain itu, Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan Banyuwangi menjadi daerah pertama melakukan tanam perdana agro solution tahun ini. Dengan Agro Solution ini bisa meningkatkan produktivitas pertanian, yang sebelumnya seitar 5-6 ton per hektare bisa mencapai 9 hingga 10 ton per hektare.
"Produktifitas pertanian bisa meningkat dua kali lipat. Semoga luasan tanam Agro Solution di Banyuwangi bisa terus bertambah," kata Arief. ***