Baca Juga: Terima Keluhan Supir Kontainer Soal Premanisme dan Pungli, Jokowi Sigap Lakukan Ini
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, aplikasi ini telah diluncurkan pada 6 Juni 2021 lalu. Menurut Arief untuk menjalankan program tersebut telah menyiapkan 28 petugas operator.
“Operator ini kami bagi. Yang 25 orang bertugas di kantor kecamatan, sementara 3 orang lainnya bertugas di kabupaten,” kata Arief.
Cara kerjanya, lanjut Arief, pertanyaan maupun aduan dari petani akan masuk ke operator di tingkat kabupaten yang kemudian langsung ditransfer ke operator kecamatan sesuai lokasi petani.
Baca Juga: 6 Makanan Kesukaan Jin yang Wajib Kalian Tahu, Nomer 1 Setiap Setiap Hari Kita Lakukan
“InshaAllah tidak sampai 24 jam, operator akan langsung menjawab pertanyaan dari petani. Operator ini selalu stand by dan fokus merespon petani,” kata arief.
Jika memang ada aduan yang membutuhkan penanganan di lapangan, tim bilaperdu akan langsung menuju ke lokasi. “Misalnya ada aduan serangan wereng coklat di wilayah Srono, Bilaperdu kami terjunkan ke lokasi sambil mengangkut pestisida yang dibutuhkan petani. Anggota Tim Pelayanan Pertanian Terpadu juga ikut turun ke lapangan untuk mengedukasi petani terkait permasalahan yang dialami,” terang Arief.
Penanganan masalah tidak berhenti sampai disana. Usai dilakukan pembasmian wereng , petugas akan terus memantau perkembangan kondisinya.
“Secara terjadwal tim akan turun kembali ke lokasi tersebut untuk melihat perkembangan tanaman setelah proses pembasmian dilakukan,” lanjut Arief.***