Pertama, melakukan recovery lebih cepat dan upaya antisipasi membangun sistem yang lebih baik lagi. Kedua, pemulihan ekonomi yang tepat, dengan program yang dapat dieksekusi dengan cepat dan tepat.
"Program pemulihan ekonomi yang sudah kita lakukan seperti bantuan alat usaha gratis untuk warga, program Warung Naik Kelas, pelatihan transformasi digital, transformasi teknologi dalam penerapan produksi bagi UMKM; hingga kerjasama dengan PT. POS Indonesia dalam program Ongkir Gratis bagi UMKM," kata Ipuk Fiestiandani.
Ketiga, lanjut dia, adalah menekan rantai pemutusan virus Covid-19. Keempat adalah penguatan program padat karya untuk menampung tenaga kerja yang sangat banyak.
Kelima adalah pelaksanaan konsep berbagi beban, sharing the pain antara pemerintah, perbankan, dan pelaku usaha bersedia memikul beban, bergotong-royong menanggung risiko secara proporsional dan dilaksanakan dengan kehati-hatian.
Baca Juga: Banyuwangi Salurkan Bantuan Kepada Korban Tanah Longsor di Desa Pakel, Ipuk: Semangat Lagi
Dalam kesempatan itu, Ipuk Fiestiandani juga menjelaskan basis ekonomi Banyuwangi lima tahun ke depan. Yakni penguatan UMKM, sebagai sarana nilai tambah dari hasil pertanian dan diharapkan mampu mengungkit pariwisata.
Kedua, pertanian meliputi pertanian tanaman pangan, perikanan, dan kelautan, kehutanan, perkebunan, dan hortikultura.
"Ketiga, adalah pemulihan pariwisata, melalui penguatan promosi dan pengembangan destinasi wisata alam dan budaya dengan segala kelhasannya di Banyuwangi," kata Ipuk Fiestiandani.
Baca Juga: Menpora Secara Resmi Membuka Sirkuit Nasional Wushu Taolu ke-2 Secara Virtual