Selain itu, jumlah alokasi APBN untuk penanganan kesehatan juga dinaikkan hingga mencapai angka Rp214,95 triliun.
Salah satu komponen dalam peningkatan APBN tersebut adalah pembangunan rumah sakit darurat, penyediaan obat Covid-19, hingga percepatan vaksinator dan penebalan PPKM Darurat di daerah.
"Alokasi anggaran Penanganan Kesehatan yang sebelumnya sudah naik dari Rp172 triliun menjadi Rp193,93 triliun, saat ini naik kembali menjadi Rp214,95 triliun. Kenaikan tersebut sudah termasuk tambahan untuk perkiraan kenaikan klaim pasien, pembangunan RS darurat, penyediaan obat Covid-19, tambahan insentif tenaga kesahatan, penambahan oksigen darurat, serta percepatan vaksinator dan penebalan PPKM di daerah," kata dia.
Dengan kata lain, total APBN yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19 beserta perlindungan sosial meningkat hingga mencapai angka Rp774,75 triliun.
Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk membantu masyarakat serta memulihkan perekonomian dan kegiatan usaha di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.
"Pemerintah akan terus bekerja keras untuk membantu rakyat menghadapi pandemi serta mendukung pemulihan ekonomi dari dunia usaha," ujar alumni University of lllinois Urbana Champaign itu.
Baca Juga: Jangan Lupa Dicatat! Jadwal THR Hari Raya ASN, TNI dan Polri Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani
Terakhir, Sri Mulyani meminta kepada masyarakat untuk selalu patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah melalui Satgas Covid-19.
Sri Mulyani juga meminta kepada masyarakat agar tak ragu untuk menjalankan program vaksinasi demi tercapainya herd immunity.