Rocky Gerung Sebut Indonesia Saat Ini Alami Krisis Kepemimpinan: Kita Nggak Lihat Ada Keutuhan

- 18 Juli 2021, 22:09 WIB
Rocky Gerung Sebut Indonesia Saat Ini Alami Krisis Kepemimpinan: Kita Nggak Lihat Ada Keutuhan
Rocky Gerung Sebut Indonesia Saat Ini Alami Krisis Kepemimpinan: Kita Nggak Lihat Ada Keutuhan /Rocky Gerung/Instagram.com/@rocky_gerung_official

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menilai Indonesia saat ini mengalami krisis kepemimpinan khususnya dalam penanganan pandemi.

Rocky Gerung menilai sejumlah anggota dalam kabinet pemerintahan saat ini tak memiliki sinergi yang kuat.

"Ya ini kita mau coba baca apa yang sebetulnya terjadi di Istana sehingga semua orang seolah-olah punya pengetahuan lalu diucapkan pada publik dan kita bingung gitu. Kalau nggak ngerti ya sebaiknya diem gitu," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 18 Juli 2021.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Penanganan Pandemi Covid-19 Membutuhkan Pemimpin yang Mampu Mengambil Keputusan

Rocky Gerung berpendapat, saat ini beberapa tokoh petinggi negara cenderung saling menonjolkan eksistensinya masing-masing dengan berlomba-lomba mencari atensi publik.

Akan tetapi, hal tersebut justru menjadi bahaya tersendiri berdasarkan prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Aristoteles.

"Tetapi sekarang, kita lihat nggak ada keutuhan di dalam cara mengambil keputusan. Satu prinsip dalam manajemen, dulu filsuf Aristoteles pernah menerangkan bahaya dari seolah-olah menganggap penjumlahan pikiran itu bisa menghasilkan kebutuhan yang bagus, sebetulnya nggak selalu terjadi begitu," ujarnya menjelaskan.

Rocky Gerung mengatakan bahwa tidak adanya sinergi, koordinasi, dan orkestrasi dalam sebuah tim akan menimbulkan kekacauan internal, khususnya dalam pengelolaan negara.

"Kalau penjumlahan itu tidak diorkestrasi, maka hasilnya adalah kekacauan," kata dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Sindir Sikap Para Menteri Jokowi yang Tidak Kompak Terkait Wacana Perpanjangan PPKM Darurat

Rocky Gerung mengakui bahwa perpolitikan di tanah air masih dalam tahap belajar untuk bertumbuh hingga menemukan tingkat kematangannya.

Menurutnya, dalam konteks internal kabinet hal tersebut dapat terwujud jika terdapat sinergi dari orang-orang yang memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing.

Namun hal itu tak terjadi dalam pemerintahan saat ini, karena pemerintah justru terlihat sibuk memelihara buzzer untuk mempropagandakan kebijakan-kebijakannya meski tak memiliki manfaat untuk masyarakat luas.

"Kita anggap bahwa politik kita sedang diasuh dalam upaya untuk membawa bangsa ini tumbuh sebagai the hold, itu memerlukan penjumlahan dari kualitas-kualitas pikiran. Nah di kabinet, kualitas itu nggak terlihat, sehingga bolong terus sementara buzzer ini jalan terus," ujar alumni sekaligus mantan dosen Universitas Indonesia itu.

Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Mahfud MD yang Asyik Nonton Ikatan Cinta di Masa PPKM Darurat: Sebetulnya Mau Curhat

Rocky Gerung menilai, tak semua buzzer atau influencer yang dikontrak oleh pihak Istana memiliki kompetensi yang memadai untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah.

Menurut dia, seharusnya setiap kebijakan publik dari pemerintah melibatkan koordinasi yang utuh dari berbagai pihak.

"Dan akhirnya Istana kacau, karena Istana salah menyewa influencer. Kan satu cebong tambah satu cebong itu memang dua cebong tapi tetep cebong. Jadi kita musti bayangkan, bahwa kebijakan publik itu harusnya melibatkan koordinasi yang utuh,"

Rocky Gerung juga memberikan masukan kepada Menko bidang Kemaritiman dan Investasi yang memimpin penanganan pandemi Covid-19 agar segera memperbaiki kebijakannya setelah meminta maaf dalam sebuah konferensi pers yang digelar secara virtual pada Sabtu, 17 Juli 2021 lalu.

"Jangan hanya sadar karena dikritik netizen lalu berubah, tapi kebijakannya nggak berubah," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah