Network
Sebab, Menkes tidak memiliki bargainning power yang kuat dalam penanganan Covid-19 jika dibandingkan dengan Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto.
"Ini kepengecutan Presiden sebetulnya, dia nggak berani tegur menteri-menteri utamanya. Dia tegur menteri yang secara teknis lemah, secara politis juga lemah," katanya.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Buzzer Pemerintah Sebagai Pemecah Belah Bangsa: Udah Dungu dan Jahat
Rocky Gerung mengetahui bahwa Menkes sesungguhnya merupakan orang yang sangat mengetahui kondisi terkini Covid-19 dan memiliki akses dengan sejumlah pakar berskala internasional.
Akan tetapi, Menkes tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pengambilan keputusan dan harus tunduk terhadap Menko Perekonomian, Menko Kemaritiman dan Investasi, dan Menteri BUMN.
"Sekarang bandingkan, Budi Gunadi orang yang paling tahu keadaan, punya akses pada pengetahuan epidemologi, kimia, obat segala macam karena jaringan internasionalnya kuat. Dia mengerti keadaan tapi dia tidak punya kemampuan untuk decidedness, karena dia tidak diberi kewenangan macem-macem. Dia harus diikuti keputusan yang dibuat oleh Erick Thohir, Airlangga, Luhut, segala macem," ujar dia.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Pemerintah Panik dengan Isu Demo 'Jokowi End Game': Kena Prank Lagi Kan?
Rocky Gerung kemudian mempertanyakan adanya perbedaan perlakuan terhadap Menkes jika dibandingkan dengan Rektor UI Ari Kuncoro.
Menurutnya, perbedaan perlakuan tersebut menunjukkan bahwa Presiden Jokowi telah mempertontonkan sikap ketidakadilannya.
"Bayangkan misalnya, Budi Gunadi dihina oleh presiden, sementara Rektor UI dilindungi oleh presiden. Bagaimana perlakuannya itu, Pak? Rektor UI diselamatkan dari kesalahannya, Budi Gunadi disuruh diperlihatkan bahwa seolah-olah Budi Gunadi punya salah," tuturnya.***
