Rocky Gerung menilai hal tersebut tak bisa lagi dibantah oleh Istana dengan segala bentuk pencitraannya.
"Itu fakta yang tidak mungkin disulap lagi melalui pernyataan pers dari Istana, tapi sudah diputuskan oleh internasional bahwa Indonesia ini adalah negara gagal. Karena itu semuanya kabur dari Indonesia," katanya.
Rocky Gerung juga mengungkapkan, sejumlah warga negara asing mulai menghentikan aktivitas bisnis atau investasinya di Indonesia tak hanya semata-mata karena tingginya kasus Covid-19.
Menurutnya, saat ini mulai terjadi guncangan dalam internal Istana sehingga hal tersebut dapat membuat investor menjadi ragu-ragu untuk melanjutkan aktivitas bisnis atau investasinya, meski hanya sementara waktu.
"Jadi kita mesti lihat bahwa orang asing yang akhirnya menghentikan bisnisnya di Indonesia tidak sekedar melihat potensi Covid atau sekedar takut kena Covid, tapi juga takut melihat perkembangan politik yang setiap saat bisa menghasilkan guncangan," ujar dia.
Rocky Gerung kembali mengatakan bahwa saat ini beberapa orang dalam lingkungan Istana mulai menunjukkan tanda-tanda berkurangnya sinergi.
Dia juga mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan indikasi bahwa Istana tak mampu lagi untuk mengenali potensi konflik terselubung yang dapat meledak sewaktu-waktu.
"Sekarang mulai tumbuh persaingan opini soal apakah bangsa ini bisa diselamatkan dan Istana selalu reaktif, mau nggak yang nyebarin opini itu adalah hanya ingin mengganti kekuasaan. Jadi fakta-fakta sosiologi nggak pernah diperhatikan oleh publik. Jadi ini sebetulnya yang menganggap bahwa kemampuan Istana untuk bahkan mengenali potensi konflik itu nggak punya lagi," tuturnya.***