Network
Bahkan, dia menduga adanya indikasi money laundry di balik pembukaan sejumlah restoran mewah di saat banyak masyarakat sedang kesulitan atau tidak berani untuk keluar dari rumah.
"Kita bisa bayangkan misalnya dalam keadaan pandemi, itu banyak restoran mewah juga dibuka di resort-resort baru. Itu artinya money laundry (dari segelintir orang kaya). Bagaimana mungkin ada restoran mewah dibuka dalam keadaan konsumen tidak ada tapi pembangunan restoran mewah jalan terus tuh," katanya.
Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Pendapat Pandu Riono yang Menyebut Indonesia Menuju Jebakan Pandemi
Rocky Gerung kemudian mengingatkan bahwa Indonesia terancam tidak memiliki daya bangkit yang tinggi seusai pandemi nanti, meski di sisi lain sebagian oligarki justru semakin kaya raya.
Dia kembali menegaskan bahwa hal tersebut bisa terjadi jika pemerintah tidak menjalankan distribusi kekayaan dengan merata di kalangan masyarakat.
"Kita sebetulnya dari awal sudah memberitahu ini bahwa pandemi kalaupun dia selesai nanti tetapi daya bangkit kita udah tertinggal jauh dari mereka yang kita sebut oligarki itu. Jadi percepatan akumulasi oligarki pas ke Covid-19 akan berkali-kali lipat dan pemiskinan juga berkali-kali lipat karena negara tidak menjalankan fungsi welfare state-nya yaitu distribusi kekayaan," ujar dia.
Rocky Gerung juga memperoleh informasi dari kalangan diaspora Indonesia yang sedang berada di luar negeri bahwa mereka ingin segera pulang ke tanah air untuk membantu kalangan terdampak pandemi.
Akan tetapi, mereka masih ragu-ragu untuk kembali ke Indonesia jika berkaca pada kasus Covid-19 yang sempat meningkat pada akhir Juni hingga awal Juli 2021 lalu.
"Saya perhatikan, saya sering ngobrol dengan diaspora bahwa mereka ingin balik ke Indonesia untuk membantu. Tapi dengan keadaan begini, dia juga berpikir gimana mungkin dia hidup di Indonesia dengan disparitas semacam ini, ekonomi yang memburuk, Covid bakal memburuk, mereka menyaksikan gimana investor asingnya kabur dari Indonesia tuh karena pandeminya ngamuk," tuturnya.***
