Sri Mulyani Dikritik Karena Diam Ketika KPK Diperlemah, Rocky Gerung: Artinya Dia Setuju

- 5 September 2021, 08:39 WIB
Sri Mulyani Dikritik Karena Diam Ketika KPK Diperlemah, Rocky Gerung: Artinya Dia Setuju
Sri Mulyani Dikritik Karena Diam Ketika KPK Diperlemah, Rocky Gerung: Artinya Dia Setuju /Sri Mulyani/Instagram.com/@smindrawati

KABAR BESUKI - Menteri Keuangan Sri Mulyani dikritik oleh pengamat politik Rocky Gerung karena diam ketika KPK diperlemah dengan berbagai cara.

Rocky Gerung menyebut sikap Sri Mulyani yang diam ketika KPK diperlemah menandakan bahwa dia setuju terhadap hal tersebut.

"Sri Mulyani tahu bahwa untuk memberantas korupsi, KPK harus diperkuat. Ketika KPK diperlemah dia diem, artinya dia setuju KPK diperlemah. Jadi kalau dia bilang korupsi itu musuh bersama, ya mestinya dia ikut menguatkan KPK bukan malah membenarkan (pelemahan KPK)," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 5 September 2021.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Politik Dinasti Lahirkan Maling Uang Rakyat dan Kritik Sri Mulyani

Rocky Gerung mengatakan, tindakan Sri Mulyani yang curhat di Instagram seolah-olah dirinya anti korupsi hanyalah lip service belaka.

Padahal menurut dia, hal tersebut bertolak belakang dengan sikap pemerintah yang justru terkesan setuju terhadap pelemahan KPK sejak adanya revisi UU KPK hingga dipecatnya sejumlah karyawan KPK karena tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

"Dia kasih sinyal seolah-olah dia secara etis anti korupsi padahal secara kebijakan dia menyetujui kan? Kan diam terhadap (pelemahan) KPK itu artinya menyetujui. Kalau ini mah cuman lip service doang atau nyeneng-nyenengin presiden juga tuh," ujarnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Kekuasaan Rezim Presiden Jokowi Harus Diakhiri untuk Menyelamatkan KPK

Menurut Rocky Gerung, seharusnya Sri Mulyani menyatakan dukungannya terhadap Novel Baswedan dan 70 orang karyawan KPK yang dipecat jika memang benar-benar mendukung pemberantasan tindak pidana korupsi.

Sebab, Novel Baswedan dan 70 orang yang dipecat dari KPK tersebut memiliki track record yang baik dalam memberantas maling uang rakyat (koruptor) khususnya untuk kasus-kasus besar.

"Lain kalau Sri Mulyani pasang di Instagramnya 'Saya pro Novel Baswedan, saya pro 70 orang itu (karyawan KPK yang dipecat)' nah itu baru yang disebut core ethics-nya itu keluar," katanya.

Baca Juga: Rocky Gerung Pertanyakan Wakil Ketua KPK yang Hanya Diberi Hukuman Potong Gaji 40 Persen: Dia Itu Juga Rampok

Rocky Gerung menilai bahwa sesungguhnya Sri Mulyani mengerti keluar masuknya aliran uang negara karena memiliki otoritas terhadap pengelolaan keuangan negara.

Akan tetapi kata dia, integritas Sri Mulyani bisa saja dipertanyakan sewaktu-waktu jika diduga meloloskan penggunaan uang negara secara serampangan.

"Ibu Sri Mulyani tahu ke mana uangnya mengalir, tapi diam-diam aja dan sewaktu-waktu akan dipersoalkan status integritas dari Ibu Sri Mulyani. Kan pameran koruptor (maling uang rakyat) itu ada di depan mata Sri Mulyani, kan dia tahu bahwa kebijakan itu datang dari perintah Menteri B, dia tahu Menteri B itu harus melapor pada presiden supaya diloloskan," ujar dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Pedas KPK yang Beri 'Keistimewaan' untuk Rampok Uang Rakyat

Rocky Gerung berpendapat, Sri Mulyani seharusnya menegur menteri di kabinet Presiden Jokowi dan mengingatkan akan isu-isu negatif terkait indeks korupsi di Indonesia berdasarkan pemeringkatan secara internasional.

Dia mengatakan, Sri Mulyani harusnya mengatakan hal tersebut dengan tegas dalam sidang kabinet dan tidak sekedar curhat di media sosial saja.

"Mestinya dia tegur dong, bahwa ini ada isu publik bahwa peringkat Indonesia itu drop terus, indeks korupsi kita naik terus, kan itu yang mesti dia bawa ke sidang kabinet, bukan dia ngoceh di Instagram, atau memang Instagram udah jadi lokasi curhat?," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah