Ngabalin Disebut Alami 'Gangguan Kejiwaan', Refly Harun: Sudah Berkorban, tapi Jabatannya Rendah-rendah Saja

- 14 September 2021, 08:51 WIB
Ngabalin Disebut Alami 'Gangguan Kejiwaan', Refly Harun: Sudah Berkorban, tapi Jabatannya Rendah-rendah Saja
Ngabalin Disebut Alami 'Gangguan Kejiwaan', Refly Harun: Sudah Berkorban, tapi Jabatannya Rendah-rendah Saja /Instagram.com/@ngabalin

Selain menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama KSP, Ngabalin juga menjabat sebagai salah satu anggota komisaris di Pelindo III dan pernah menjadi tangan kanan Edhy Prabowo saat masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

"Sebenarnya aneh, kita harusnya cemburu kepada Ngabalin karena satu, diberikan jabatan di Istana walaupun tidak tinggi-tinggi amat. Yang kedua, jadi komisaris di Pelindo III, lumayan juga. Ketiga, pernah menjabat apanya Edhy Prabowo (Pembina Pemangku Kepentingan dan Kebijakan Publik Kantor KKP)," katanya.

Baca Juga: Ustadz Yahya Waloni Kembali ke Bareskrim Usai Sembuh, Ngabalin: Comberan Ini harus Dihukum

Akan tetapi, Ngabalin justru disinyalir dan disebut mengalami gangguan kejiwaan ketika dirinya mengatakan setiap orang yang mengkritik atau menyerang Presiden Jokowi sebagai orang yang sakit hati.

Menurut Refly Harun, Ngabalin dianggap mengalami gangguan kejiwaan karena telah banyak berkorban namun tak memperoleh jabatan bergengsi dari Istana.

"Tapi memang dalam banyak kesempatan, Ngabalin selalu mengatakan bahwa kita, orang yang menyerang Presiden Jokowi itu adalah orang yang sakit hatinya mendalam. Justru ketika orang menyebutkan itu terus-menerus, malah jangan-jangan sebaliknya, problem psikologinya di dia karena dia merasa 'Kok saya ini sudah pasang badan tapi kok tidak diberikan jabatan yang tinggi?'," ujar dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Ketum Parpol Koalisi Alami ‘Ngabalinisasi’, Ngabalin: Profesor Abal-abal Berotak Sungsang

Refly Harun mengatakan, tak selamanya jabatan dapat membahagiakan orang yang menerimanya.

Bahkan kata dia, semakin seseorang memperoleh jabatan justru akan membuatnya iri karena sikap membandingkan dengan rekan-rekannya yang memperoleh jabatan lebih bergengsi.

"Jangan salah, makin kita mendapatkan fasilitas jabatan, maka kita akan membandingkan dengan rekan-rekan kerja kita di samping-samping kiri kanan. Jadi kita tidak punya jabatan malah jadi lebih bagus," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini