Network
KABAR BESUKI - Natalius Pigai sepertinya menjadi sosok yang sedang ramai dan menjadi sorotan baru-baru ini.
Salah satunya unggahan laman Instagramnya yang menyinggung jasanya yang mengantarkan Noken sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.
Natalius Pigai beberapa waktu lalu mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo yang membeli noken, yaitu kerajinan khas papua yang bentuknya seperti tas selempang.
Foto yang diunggah merupakan hasil screenshot dari laman Facebook resmi Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: King Faaz Pernah Tak Dianggap Anak, Galih Ginanjar Nangis Ngaku Dosa: Gua Bukan Ayah yang Baik
Diketahui presiden Jokowi memang membeli noken saat perjalanan menuju hotel Jayapura.
Jokowi mengaku tertarik dengan deretan tas dipinggir jalan yang berwarna-warni dan membelinya ke seorang pedagang bernama Paulina Adi, Jokowi membeli dua noken sekaligus.
Natalius Pigai pun memberikan komentar melalui caption unggahan tersebut, ia menyinggung jasanya yang telah membawa noken hingga menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO.
"Info untuk Jokowi. Noken menjadi besar karena bermula dari kontrakan kecil saya, Prayan Wetan Yogya 1997," tulisnya, dikutip Kabar Besuki dari laman Instagram @natalius_pigai.
"Saya dirikan forum Studi Renaisance Budaya dan Buletin Workebada yang Saya Pimpin," imbuhnya.
Ia juga menyebut bahwa dirinya dan Titus berjibaku antarkan noken sebagai warisan budaya dunia dan sudah berbuat rill untuk rakyat.
"2010 Titus dan saya berjibaku antarkan noken sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO di Paris 2012. Saya sudah buat rill untuk rakyat," pungkasnya.
Kendati demikian, tak sedikit netizen yang justru memberikan komentar negatif atas unggahan Natalius Pigai tersebut.
"Pak Jokowi beli noken cuma ingin menghargai hasil kerajinan warga papua dan berbagi rezeki buat si ibu pedagang, kenapa situ sewot om? Bae2 kolesterolnya naik om Pigai," tulis akun @Ardy_8610.
"Anda banyak karena tidak dipakai di pemerintahan ya pak?...bapak boleh kritis tapi bukan dengan merendahkan dan tidak memprovokasi masyarakat Papua," ujar akun @Falenz_77.***
