Rocky Gerung Sebut Media dan Jurnalis Indonesia 'Penakut' Sekaligus 'Penjilat' Kekuasaan, Ini Alasannya

- 9 Oktober 2021, 08:55 WIB
Rocky Gerung Sebut Media dan Jurnalis Indonesia 'Penakut' Sekaligus 'Penjilat' Kekuasaan, Ini Alasannya
Rocky Gerung Sebut Media dan Jurnalis Indonesia 'Penakut' Sekaligus 'Penjilat' Kekuasaan, Ini Alasannya /Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

Baca Juga: Forum Pimred PRMN Ganti Istilah Koruptor Jadi Rampok Uang Rakyat, Rocky Gerung: Pers Akhirnya Tampil Kembali

Rocky Gerung juga menyindir para buzzer yang tak mengerti tentang konsep pers yang sesungguhnya, karena pers merupakan pengasuh utama kehidupan bermasyarakat dan bernegara di seluruh dunia.

"Buzzer-buzzer Istana itu yang nggak ngerti nanti mereka marah bahwa 'Kok Maria Ressa dapat dan Dmitri dapat?'. Dia nggak ngerti bahwa dunia ini diasuh oleh kebebasan pers, bukan yang dikendalikan oleh amplop, lewat buzzer-buzzer," katanya.

Dia juga menyindir sejumlah media besar di Indonesia yang terkesan masih menjadi 'penjilat' kekuasaan.

Padahal, tren yang berkembang saat ini di dunia adalah banyak orang yang tak lagi membaca koran atau menonton TV untuk mengakses berita karena dianggap sarat dengan berbagai macam kepentingan.

"Demikian juga ini pesan buat beberapa media besar Indonesia yang masih berupaya untuk menjilat kekuasaan. Ajaib kan? Di dunia di mana orang nggak lagi membaca koran atau TV-TV yang standar zaman dulu, dia masih takut untuk memberikan kritik kepada kekuasaan," ujar dia.

Baca Juga: BEM FH UA Kecam Pemberangusan Kebebasan Pers yang Menimpa BEM UI Terkait Janji Presiden Jokowi

Rocky Gerung menilai, Nobel Perdamaian yang diberikan kepada Maria Ressa dan Dmitri Muratov merupakan sindiran kepada media dan jurnalis Indonesia, khususnya para pimred di media konvensional.

Sebab, masih banyak jurnalis di Indonesia yang terkesan bermental 'penakut' sekaligus 'penjilat' hanya karena tak ingin bisnisnya dibredel.

"Jadi sekaligus nobel ini adalah teguran pada pimred-pimred di media konvensional itu supaya paham bahwa tiba-tiba mereka 'Oh, bagus ya jurnalis dapat'. Iya, jurnalis (mancanegara) dapat, tapi jurnalisme mereka (mayoritas di Indonesia) masih jurnalisme yang penakut dan penjilat," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Terkait

Terkini

x