Lebih lanjut, Menag Yaqut mengatakan bahwa pernyataannya itu hanya bertujuan untuk memberikan semangat bagi para santri.
Ia juga tidak menyangka bahwa pernyataannya ini akan menuai polemik dan kritik dari masyarakat luas.
“Memberi semangat itu wajar, itu forum internal, dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik, itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” ujarnya.
Menag Yaqut juga menegaskan bahwa Kemenag tidak hanya diperuntukkan untuk NU. Ia mengatakan bahwa Kemenag memberikan afirmasi bagi semua agama.
“Semuanya diberikan hak secara proporsional, ormas juga, tidak hanya NU saja,” jelasnya.
Selain itu, Menag Yaqut juga mengaitkan hal tersebut dengan peran perwakilan NU dalam mendamaikan tokoh-tokoh bangsa saat penghapusan tujuh kata yang dihapus dalam Piagam Jakarta.
Menurut Menag Yaqut wajar jika saat ini pihak NU memanfaatkan banyak peluang di Kementerian Agama.***