Network
KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyebut masyarakat Indonesia menghendaki adanya perubahan peta politik nasional sebelum 2024.
Rocky Gerung menilai, selama ini beberapa peneliti di bidang politik serta beberapa tokoh atau elit politik tanah air merasa takut melakukan perubahan sebelum 2024 dengan dalih inkonstitusional, meski konstitusi menyebut perubahan bisa terjadi sebelum berakhirnya masa jabatan seorang Presiden RI.
"Saya tahu, psikologi beberapa peneliti, tokoh politik, atau bahkan elit takut melakukan perubahan sebelum 2024 karena dasarnya (mereka) itu inkonstitusional. Lho, konstitusi bilang bisa terjadi perubahan sebelum masa jabatan berakhir," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 2 November 2021.
Baca Juga: Rocky Gerung Jelaskan Alasan Dirinya Jagokan Habib Rizieq di Pilpres 2024 dan Singgung Slogan UI
Rocky Gerung juga menyebut bahwa perubahan politik Indonesia sebelum 2024 sebagai sebuah fenomena ekstrakonstitusional.
Dia mengatakan, hal tersebut bisa terjadi karena segelintir orang membuat aturan yang terkesan berpihak pada oligarki.
"Kalaupun itu terjadi, dia adalah ekstrakonstitusional, bukan inkonstitusional. Di luar aturan, tetapi itu adalah akibat aturan yang sekedar melegalkan beroperasinya kembali oligarki," ujarnya.
Rocky Gerung menegaskan bahwa dirinya mempromosikan perubahan politik Indonesia 2024 bukan untuk makar, melainkan untuk mempercepat terwujudnya kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
"Saya mempromosikan ini bukan untuk memperlihatkan makar, tetapi saya melakukan untuk mempercepat perubahan demi alasan veritas, probitas, justitia," katanya.
