Ia menyayangkan tindakan Edi Kristiyanto, namun menurutnya kurang data dan sangat tidak akurat.
Apalagi, Irma Suryani yang juga pernah terlibat sebagai pengamat sosial dan masih mengikuti proses vaksinasi dan PCR di masa pandemi, mengaku tahu betul bagaimana kelanjutannya.
Irma Suryani juga mengatakan kepada Edi Kristiyanto bahwa dia membunuh karakter Erick Thohir.
Menurutnya, hal itu tidak baik dilakukan oleh seorang aktivis, apalagi dengan data yang akurat.
Baca Juga: Luhut Bantah Tudingan Terlibat Bisnis PCR dan Ngaku Tidak Ambil Keuntungan Pribadi dari PT GSI
“Menurut saya, seperti membunuh karakter seseorang tanpa data yang cukup,” kata Irma Suryani.
Menurut Irma Suryani, pihaknya mendapat data dari Kementerian Kesehatan terkait jumlah tes PCR di Indonesia. Total tes PCR di Indonesia kini mencapai 28,4 juta.
Sementara itu, apa yang dilakukan oleh GSI - perusahaan yang ikut mendirikan dan bernama dua perusahaan Luhut dan Erick, telah melakukan PCR hingga 700.000 kali.***