Seruan Habib Rizieq untuk Boikot Letjen Dudung dan Kapolda Fadli, Refly Harun: Seperti Suasana Perang Saja

- 10 November 2021, 09:00 WIB
Seruan Habib Rizieq untuk Boikot Letjen Dudung dan Kapolda Fadli, Refly Harun: Seperti Suasana Perang Saja
Seruan Habib Rizieq untuk Boikot Letjen Dudung dan Kapolda Fadli, Refly Harun: Seperti Suasana Perang Saja /Kolase Antara dan Instagram @kapoldametrojaya

KABAR BESUKI – Pakar hukum dan tata Negara Refly Harun menanggapi soal seruan Habib Rizieq untuk boikot Letjen Dudung Abdurachman dan Kapolda Irjen Pol Fadil Imran.

Setidaknya panggilan itu disampaikan salah satu kuasa hukum Habib Rizeq, Aziz Yanuar, saat menjenguknya beberapa waktu lalu di Rutan Bareskrim Polri.

Menurut Habib Rizieq, Fadil dan Dudung sama-sama penjahat HAM dan terlibat dalam kasus pembunuhan 6 laskar FPI.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Cerita Pernah Menagih Hutang Rp1,5 Triliun ke Presiden Jokowi Langsung: Ada Pak JK di Situ

Menanggapi hal tersebut, Refly Harun mengomentari instruksi terbaru yang dikeluarkan oleh mantan pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab.

Sementara itu, Habib Rizieq memerintahkan pemboikotan terhadap Kodam Jaya, Letjen Dudung Abdurachman.

Ini merupakan seruan lanjutan setelah Habib Rizieq juga mengimbau semuanya memboikot Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Baca Juga: Puan Maharani Tolak Interupsi dalam Rapat Paripurna DPR RI, Fadli Zon: Itu Hak Anggota, Tak Boleh Diabaikan

Selain itu, Refly Harun kemudian menjelaskan apa yang dimaksud Habib Rizieq dengan menyerukan boikot terhadap Fadil dan Dudung.

Dilansir Kabar Besuki dari YouTube Refly Harun, dikatakannya saat jumpa pers pasca kejadian 11 bulan lalu, Kapolda Fadil dan Letjen Dudung datang.

“Dia hadir apalagi lengkap dengan pakaian dinas, seperti suasana perang saja. Apalagi dia juga menyebut ketika berbicara bahwa dia panglimanya DKI,” tutur Refly Harun.

Baca Juga: Reuni 212 Besok Desember Ngotot Tetap Digelar, Novel Bamukmin: Corona Sudah Gak Ada, Kumpul-Kumpul Gapapa

Bagi Refly, pernyataan Dudung soal ini perlu diluruskan lantaran dia harus bisa membedakan wilayah sipil dan wilayah militer.

“Kehadirannya tak dibenarkan. Apa urusannya Panglima Kodam hadir di konferensi pers itu, menurut saya berlebihan. Mereka harusnya menjaga intergritas keutuhan wilayah, mengayomi, dan tidak ikut-ikutan masuk ke wilayah sipil,” tutur Refly Harun.

Karena wilayah kedaulatannya hanya dalam kerangka keamanan, sedangkan untuk urusan sipil, komandan, tetap di tangan Gubernur DKI Anies Baswedan.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x