Network
KABAR BESUKI – Ruhut Sitompul menyebut bahwa Indonesia tak merasa takut dengan ancaman yang sempat dilontarkan oleh Habib Bahar.
Politisi PDIP Ruhut Sitompul langsung menanggapi pernyataan Habib Bahar bin Smith terkait ancamannya menghadapi Habib dan Ulama pengkhianat Habib Rizieq Shihab.
Menurut Ruhut Sitompul, ancaman Habib Bahar tidak perlu ditakuti karena menurutnya, Indonesia dinilai memiliki banyak jenderal bintang yang siap menghadapi perilaku buruk Habib Bahar.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Putusan MK Soal UU Cipta Kerja Hanya untuk Selamatkan Jokowi
“Ini kadrun baru keluar penjara langsung nyinyir ngebacot, malu dong dipenjara krn menganiaya Anak2 yg nggak ngelawan eh sekarang sok jualan agama emang Rakyat Indonesia cinta takut, Kami Rakyat ada 3 Jenderal Bintang 4 Sigit, Dudung, Andika,” tulis Ruhut Sitompul.
Menanggapi pernyataan Ruhut Sitompul, pakar hukum tata negara Refly Harun juga menungkap komentarnya.
Refly Harun menyayangkan reaksi Ruhut Sitompul yang mengklaim jenderal bintang tiga itu.
Baca Juga: Ferry Juliantono Sebut UU Cipta Kerja Pesanan Tiongkok: Pemerintah Sendiri yang Melakukan Makar
Menurut Refly Harun, Ruhut Sitompul seharusnya tidak perlu terlalu reaksioner seperti itu.
Meski mengatakan hal tersebut, Refly Harun juga tidak membenarkan tindakan Habib Bahar.
Pernyataan Ruhut Sitompul menanggapi ancaman Habib Bahar itu justru dipandang Refly Harun berpotensi menentang warga sipil dan tentara.
“Maksudnya apa, siapa ‘kami’ itu yang didukung 3 jenderal. Mudah-mudahan cara berpikir kita tak mengkotak-kotakan, sama-sama menciptakan negara adil dan makmur, bukan memecah belah masyarakat. Logikanya tak begitu, mereka harus paham bahwa para jenderal itu diangkat untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi sesuai jabatan,” tutur Refly Harun.
Refly Harun pun menyayangkan reaksi Ruhut Sitompul yang seolah menceritakan bahwa tiga jenderal bintang empat itu ditunjuk untuk memusuhi umat Islam tertentu.
Refly Harun sendiri pun berharap apa yang dikatakan Habib Bahar hanyalah sebuah ancaman belaka untuk mengungkap rasa jengkel dari dirinya.***
