Network
KABAR BESUKI – Sejarawan JJ Rizal mengomentari soal kontroversi MUI Bandung yang disebut minta untuk stop menyebarkan aib dari Herry Wirawan (HW) pelaku pemerkosa santriwati.
Terkait kasus Herry Wirawan memperkosa 12 mahasiswa, MUI Kota Bandung mengimbau warga untuk berhenti menyebarkan aib atas perbuatan jahat Herry Wirawan.
MUI Kota Bandung mengajak masyarakat untuk ikut terlibat menyelamatkan masa depan korban Herry Wirawan dengan menghentikan penyebaran kabar buruk ini.
Pihak MUI Bandung juga mengajak masyarakat untuk menutupi aib atas perbuatan jahat Herry Wirawan.
Baca Juga: HOAX Bank BNI, BRI dan Mandiri Cairkan Dana Tunai ke Nasabah Hingga Rp1,2 Juta
Menanggapi hal tersebut, JJ Rizal menanggapi pernyataan sikap MUI di Bandung yang memuat 7 poin.
Salah satunya adalah meminta masyarakat untuk berhenti menyebarkan berita buruk tentang kasus Herry Wirawan.
Ia tidak sependapat dengan salah satu poin imbauan MUI Kota Bandung terkait kasus Herry Wirawan.
JJ Rizal menilai, seharusnya MUI tidak boleh terlalu defensif, sebaliknya MUI berkewajiban membantu mengungkap kejahatan ini.
Baca Juga: UPDATE Gunung Semeru Hari ke 8 Pasca Erupsi, Terpantau Aman dan Cuaca Cerah
“Suram banget ulama lebih pilih solidaritas kelompok dgn bela herry wirawan si pemerkosa daripada bela bongkar KEMUNKARAN atau keburukan en kejahatan yg sudah begitu nyata seburuk-buruknya serta sejahat-jahatnya,” tulis JJ Rizal.
Cuitan sosok sejarawan tersebut menerima komentar dari sejumlah netizen, mayoritas mereka mendukung apa yang dituliskan oleh JJ Rizal tersebut.
Namun ada sejumlah netizen yang mengatakan bahwa isu MUI Bandung tersebut adalah fitnah bagi ulama.
"Org disebut ulama salah satunya karna perilakunya baik. Kalo bejat, apa pantas masih disebut sbg ulama?," tulis komentar dari akun @adr***.
"Itu bukan aib kalo menyangkut urusan publik. Untuk apa juga ada hukum rajam? Krn menyangkut urusan banyak orang, maka eksekusinya di depan publik..," tulis komentar dari akun @tek***.
"Postingan ini bisa termasuk fitnah yg ditujukan ke ulama. Akibat hy membaca judul di media. Media tsb jg mengarah ke pembuatan fitnah. @GejayanCalling like? Sudah sering media membuat judul tak sesuai isi = bisa tjd fitnah," tulis komentar dari akun @Sto***.***
