Network
KABAR BESUKI - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pernyataan Puan Maharani yang menegaskan aturan presidential treshold 20 persen adalah final.
Puan Maharani menegaskan bahwa aturan presidential treshold 20 persen adalah final berdasarkan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan menolak gugatan terhadap UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Akan tetapi, Rocky Gerung justru menilai bahwa putusan MK yang menetapkan presidential treshold 20 persen tetap sah tidak sejalan dengan aspirasi publik.
Rocky Gerung yang juga memiliki latar belakang sebagai seorang akademisi itu menegaskan bahwa aspirasi publik selalu berkembang per detik, sehingga dia merasa bahwa DPR harus mampu menyerap aspirasi tersebut.
"Ibu Puan ini kayak nggak ngerti yang disebut aspirasi publik. Aspirasi itu berkembang per detik, bukan yang diputuskan di rapat. Jadi kalau ada aspirasi berkembang, dengan sendirinya DPR justru harus aspiratif untuk terima aspirasi itu kalau publik bilang 'Ya, ini memang diputuskan 20 persen tapi kita nggak ingin tuh'," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 17 Desember 2021.
Sebagaimana diketahui, isu presidential treshold belakangan ini menjadi perdebatan publik karena sejumlah nama bakal calon presiden yang disebut-sebut akan maju dalam Pemilu 2024 mulai bermunculan.
Mayoritas nama yang muncul dalam deretan elektabilitas tertinggi dari sejumlah lembaga survei untuk Pilpres 2024 cenderung didominasi oleh kader dari partai politik yang menguasai kursi di Senayan saat ini.
Banyak kalangan menilai, aturan presidential treshold 20 persen seolah membatasi alternatif bagi calon pemilih sebelum berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS).
