Dikarenakan menurut Refly Harun, itu berhubungan satu sama lain seolah menunjukkan pola pikir masyarakat Indonesia yang salah.
Padahal, kedua kasus tersebut hanyalah masalah sudut pandang yang berbeda.
Refly Harun menyayangkan, seharusnya kedua belah pihak tersebut tak boleh mudah baper dan harus seimbang.
“Dua-duanya tidak boleh baper, memang harus seimbang juga. Barangkali untuk pembelajaran, mudah-mudahan tidak diproses,” kata Refly Harun.
Refly Harun berharap, kedua pihak bisa memetik pembelajaran dan laporan keduanya tersebut tidak diproses.***