Network
“Sebagai mantan prajurit, TNI sekarang ini benar-benar dalam kondisi sangat sedih. Belum lama ini dengar kabar ada kolonel menabrak tidak dibawa ke rumah sakit tapi malah dibuang ke sungai. Kemudian soal Babinsa dan ada yang menyatakan TNI sudah tidak dekat dengan rakyat, ini menjadi hal yang sangat menyedihkan,” tutur Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo menjelaskan, TNI yang dididik, dilatih, dipersenjatai dan dibesarkan oleh organisasi harus berpegang pada pedoman, yang semuanya untuk kebaikan masyarakat.
Bahkan tanpa menjauhkan dirinya, apalagi dalam keterlibatannya dalam pusaran politik praktis.
Baca Juga: Jokowi Dideklarasikan Maju di Pilpres 2024 Jadi Cawapres Prabowo, Refly Harun Cium Kejanggalan
Sebab, TNI sejatinya adalah prajurit yang pantang menyerah dan berkewajiban melindungi kepentingan nasional di atas suku, ras, agama, dan negara.
“Prajurit ini gajinya sekarang tidak besar, kecil, sangat pas-pasan. Yang dia miliki hanya kebanggaan, kebanggaan itu yang bisa bikin bangga adalah rakyat,” tutur Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo menghimbau agar para pejabat di lingkungan TNI mendapatkan pelatihan khusus, sehingga memahami persoalan yang perlu diatasi, sekaligus menjaga identitas TNI dengan tidak ikut politik praktis.***
