Menurut dia, orang yang agamanya masih semester pertama tidak boleh menanggapi orang yang agamanya masih semester pertama.
“Aku buaaaaanyak dimintai tanggapan soal bhw wayang harus dimusnahkan sebab haram. Tak satu pun kutanggapi. Sebab beragama juga ada semester2nya. Orang2 yg beragamanya semester2 doktoral, sebaiknya tak menanggapi org2 yg beragamanya semester TPB (tingkat pertama bersama),” tulis
Lewat cuitan lainnya, ia tampak terus membahas isu pemusnahan wayang karena dianggap haram.
“1) Yg ingin menghapus wayang/bayangan, sila hapus dulu bayangannya sendiri. Awal itu gelap. Lalu mulai tampak segala hal berkat cahaya. Cahaya itulah akal/pengetahuan. Dan setiap cahaya akan menimbulkan bayangan. Itu sebabnya wayang selalu bercerita tgl hal2 non akal/misteri. Jack Separo Gendeng@sudjiwotedjo·15h2) Lukisanku “Pangeling-eling Semar to Pamong Nagari” hitam-putih oil on canvas 90x120 cm2. Semar di antara berbagai rumah ibadah. Tidak nyata. Kalau nyata sudah bukan wayang lagi tp pengetahuan. Bukan bayangan/wayang lagi, tapi cahaya #CryptoSemar,” tulis Sudjiwo.
Cuitan Sudjiwo Tedjo menanggapi isu wayang harus dihapuskan karena haram, menuai beragam komentar dari netizen.
"Kalau dimakan ya haram alias ngak boleh lah..kecuali wayangnya trbt dari roti atau permen hx hx," tulis komentar dari akun @yayatkusnayat.
"Yo nek dimintai tanggapan ditrima aja to mbah, lumayan kan," tulis komentar dari akun @rmh_ari.***