Jurnalis Internasional Sebut Indonesia Dipimpin Presiden 'Penakut', Refly Harun: Latar Belakang Menentukan

- 17 Maret 2022, 06:29 WIB
Jurnalis Internasional Sebut Indonesia Dipimpin Presiden 'Penakut', Refly Harun: Latar Belakang Menentukan.
Jurnalis Internasional Sebut Indonesia Dipimpin Presiden 'Penakut', Refly Harun: Latar Belakang Menentukan. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

KABAR BESUKI - Pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi pernyataan seorang jurnalis internasional bernama Philip Bowring yang menyebut Indonesia kini dipimpin presiden 'penakut'.

Refly Harun mengatakan bahwa jurnalis internasional menyebut Indonesia kini dipimpin presiden 'penakut' karena faktor latar belakang Jokowi.

Refly Harun juga mengungkapkan bahwa selama ini, banyak masyarakat terlalu berharap terhadap seorang presiden yang dianggap tidak memiliki kapasitas di dunia internasional, sebagaimana diungkapkan oleh Philip Bowring.

"Kadang-kadang kita menaruh harapannya terlalu tinggi pada seseorang yang barangkali kemampuannya bukan di bidang sana. Jadi, mengharapkan Jokowi berperan di dunia internasional sebagai leader of global forum misalnya, saya kira kita akan keliru," kata Refly Harun sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 17 Maret 2022.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Media dan Jurnalis Indonesia 'Penakut' Sekaligus 'Penjilat' Kekuasaan, Ini Alasannya

Refly Harun menegaskan bahwa latar belakang, pengalaman, dan pendidikan sangat menentukan concern seseorang terhadap sebuah isu, tak terkecuali bagi seorang presiden.

Selain ketiga hal tersebut, mantan jurnalis Media Indonesia itu juga menyebut bakat juga sangat berpengaruh pada concern seseorang pada sebuah isu.

"Latar belakang, pengalaman, pendidikan pasti akan menentukan di mana orang itu akan memiliki concern yang luar biasa. Tapi berbeda kalau dia memiliki bakat yang luar biasa," ujarnya.

Baca Juga: HET Minyak Goreng Curah Naik Jadi Rp14 Ribu per Liter, Rocky Gerung: Cara Licik yang Dipakai oleh Presiden

Lebih lanjut, Refly Harun mengungkapkan bahwa Indonesia pernah memiliki dua tokoh pemimpin dengan latar belakang dan sikap yang bertolak belakang namun saling melengkapi, dalam hal ini Soekarno dan Mohammad Hatta.

Dia menyebut secara tersirat bahwa kedua tokoh dengan perbedaan latar belakang yang mencolok tersebut sangat disegani oleh dunia internasional.

"Jadi pada masa awal pemerintahan republik ini, kita punya dua tokoh yang berbeda pendidikannya (Soekarno dan Mohammad Hatta), tapi sikapnya justru berbeda," katanya.

Akan tetapi, dia juga mengatakan bahwa Indonesia belum menemukan sosok pemimpin sekelas Soekarno dan Mohammad Hatta setelah kepemimpinan mereka berakhir.

"Pasca Bung Karno, kita tidak pernah lagi menemukan pemimpin yang seperti itu. Pak Harto orientasinya lebih ke dalam negeri, Gus Dur terlalu sebentar walaupun terbukti bisa hadir dalam forum-forum global, Habibie terlalu sebentar," ujar dia.

Baca Juga: 33 Gubernur Batal Kemah di Titik Nol IKN, Rocky Gerung: Presiden Nggak Bisa Mengantisipasi Hati Nurani Publik

Selain itu, Refly Harun juga menilai pendapat jurnalis internasioal seperti Philip Bowring yang menyebut Indonesia kini dipimpin oleh presiden 'penakut' merupakan hal yang logis.

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh latar belakang pendidikan maupun pengalaman serta kemampuan berbahasa asing Presiden Jokowi yang dinilai belum layak menjadi pemimpin di forum internasional.

"Kalau kita lihat latar belakang Presiden Jokowi yang pendidikannya di dalam negeri, tidak punya pengalaman lama hidup di luar negeri, kemudian juga kemampuan berbahasanya yang masih pas-pasan, kita terlalu berharap kalau dia bisa jadi leader dunia," ucapnya.

Terakhir, Refly Harun menegaskan bahwa kritik Philip Bowring bukan menunjukkan kelemahan Presiden Jokowi, melainkan hanya menegaskan bahwa presiden yang menjabat saat ini merupakan tipologi pemimpin yang hanya concern dengan urusan 'remeh temeh'.

"Kritik seperti ini bukan menunjukkan kelemahan Presiden Jokowi, tapi lebih menunjukkan dia tipologi pemimpin yang seperti itu, concern-nya berbeda," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah