Kenali Metode Penyebaran Penyakit Infeksi yang Menular, Simak Ulasannya

- 23 Maret 2021, 22:26 WIB
foto: ilustrasi wanita alami flu
foto: ilustrasi wanita alami flu /Prasetyo Bagus P/ /pexels/andrea-piacquadio

KABAR BESUKI - Penyakit infeksi adalah kondisi yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit.

Cara penularan penyakit infeksi sangat mudah terjadi. Bahkan, jika tak terkendali, kondisi ini dapat menyebabkan pandemi, seperti flu spanyol tahun 1918 atau COVID-19 yang kini melanda dunia.

Sebenarnya, dalam tubuh manusia terdapat banyak organisme, seperti bakteri. Keberadaannya dapat berguna bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: Hubungan Memburuk, Rusia dan China Mendorong KTT Dewan Keamanan PBB dan Mengecam Pihak Barat

Baca Juga: Pemkab Situbondo Canangkan Program Mina Padi, Sopan Efendi: Ini Akan Jadi Pilot Project 2021

Baca Juga: Meskipun Banyak Perdebatan Karena Korupsi, Israel Memberikan Suara Netanyahu Saat Pemilihan Perdana Menteri

Namun, beberapa kondisi dapat menyebabkan bakteri-bakteri ini menyebabkan penyakit. Terdapat beberapa penyebab penyakit infeksi, yakni:

  • Infeksi bakteri, yang menyebabkan penyakit, seperti demam tifoid (tifus), TBC, meningitis
  • Infeksi virus, misalnya menyebabkan penyakit influenza, cacar air, campak, dan herpes
  • Infeksi jamur, yang menjadi penyebab penyakit, seperti kandidiasis, kurap, panu
  • Infeksi parasit, yang menyebabkan penyakit, seperti cacingan, toksoplasma.

Secara umum cara penularan penyakit terbagi menjadi dua, yakni kontak langsung dan kontak tidak langsung dengan kuman penyebab penyakit (patogen).

Penularan langsung (direct contact)

Metode penularan penyakit secara langsung terjadi apabila ada kontak fisik dengan objek yang terinfeksi.

Biasanya, yang menjadi “pintu masuk” mikroorganisme ke dalam tubuh adalah jaringan mukosa (selaput lendir), seperti mata, mulut, hidung, luka terbuka, atau lecet.

Baca Juga: Setelah Vaksin Covid-19, 80 Persen Tentara AL Australia Alami Efek Samping Parah [Cek Fakta]

  1. Dari orang ke orang

Penularan ini terjadi apabila orang sedang mengalami sakit menularkannya ke orang lain. Biasanya ini terjadi saat Anda melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Ini adalah metode penularan yang paling sering terjadi pada penyebaran penyakit infeksi.

Penularan dari orang ke orang dapat terjadi melalui cairan tubuh, air liur/cairan pernapasan lainnya (droplet), atau sentuhan pada area tubuh yang terkontaminasi virus.

Bersin, batuk, berbicara, bahkan tertawa adalah beberapa cara virus atau bakteri keluar dan berpindah ke orang sehat lainnya.

Seseorang yang tidak menunjukkan gejala sakit apa pun bisa saja membawa kuman penyebab penyakit dan menularkannya kepada orang lain.

  1. Hewan ke manusia

Penyakit yang menular dari hewan ke manusia disebut dengan penyakit zoonosis. Penyakit ini umumnya menular lewat gigitan hewan atau konsumsi dagingnya.

Tak hanya hewan liar, binatang peliharaan Anda juga berpotensi membawa mikroorganisme penyebab penyakit.

Membersihkan kotoran hewan yang tidak tepat juga dapat menambah resiko penyebaran penyakit ke manusia. 

Baca Juga: Inilah Jenis Permainan Tradisional yang Memupuk Kekompakan Namun Sudah Terkikis oleh Jaman Modern

Baca Juga: Wagub DKI: Anies Sebagai Presiden Pilihan Anak Muda Mengalahkan Prabowo dan Sandiaga, Terlalu Berlebihan

Baca Juga: Kembali Terulang, Ribuan Rumah Terbakar di Kamp Rohingya Menambah Beban Ketika Pandemi

  1. Ibu ke bayi

Penularan penyakit dapat terjadi dari ibu ke bayinya, baik saat masih hamil, proses kelahiran, ataupun menyusui.

 Beberapa kuman penyakit dapat berpindah dari tubuh ibu ke sang anak lewat plasenta, dan menyebabkan penyakit kongenital (bawaan lahir).

Sementara itu, beberapa penyakit juga diketahui dapat ditularkan dari ibu ke anaknya saat proses kelahiran, seperti HPV atau bakteri penyebab gonore.

Selama proses menyusui, mikroorganisme penyebab penyakit juga bisa menular melalui ASI.

Penularan tidak langsung (indirect contact)

  1. Penularan lewat udara (airborne)

Journal International Encyclopedia of Public Health menyebutkan, partikel virus atau bakteri yang kecil (biasanya berukuran 5 mikron atau kurang) dapat menyebarkan penyakit melalui udara (airborne). Salah satu penyakit yang menular melalui udara adalah tuberkulosis.

Hal ini biasanya juga akan berpengaruh pada udara di lingkungan sekitar karena biasanya akan terkontaminasi oleh bakteri atau virus.

Baca Juga: Berapa Lama Waktu Tidur yang Baik? Berikut Waktu Tidur yang Baik Berdampak pada Kesehatan dan Aktivitas

Baca Juga: Masalah Pembunuhan di Tempat SPA, Polisi: Masih Diselidiki dan Tidak Akan Berkomentar Banyak

Menjaga sirkulasi udara tetap baik adalah salah satu langkah untuk menghambat penyebaran penyakit.

  1. Penularan melalui makanan (foodborne)

Bakteri penyebab penyakit juga bisa menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Bakteri yang paling sering menular melalui makanan di antaranya adalah E. Coli dan Salmonella.

Kemungkinan penyebaran penyakit semakin tinggi apabila makanan tidak diolah dengan baik, seperti memakan daging yang setengah matang.

Hal ini menyebabkan bakteri yang mengkontaminasi tidak sepenuhnya mati dan masih memiliki kemampuan untuk menyebabkan penyakit.

  1. Gigitan serangga

Serangga juga bisa menjadi perantara penularan penyakit. Serangga yang menjadi “kendaraan” untuk menyebarkan penyakit disebut dengan vektor.

Beberapa contoh penyakit yang menular lewat gigitan serangga, antara lain demam berdarah, malaria, dan penyakit tidur yang dibawa oleh lalat tsetse.

  1. Benda yang terkontaminasi

Ketika orang yang sakit berbicara, bersin, atau batuk, droplet (cairan pernapasan atau liur) yang keluar mungkin saja mengenai permukaan-permukaan benda.

Beberapa virus atau bakteri diketahui dapat bertahan lama di permukaan-permukaan benda tertentu.

Apabila kita menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi, kemudian menyentuh wajah (mata atau mulut) dengan tangan yang kotor, hal ini berpotensi menularkan penyakit.

Baca Juga: Penawaran Tinggi! Microsoft Berencana Akusisi Discord Seharga 144 Trilliun Rupiah Karena Alasan Ini

Benda-benda yang kerap kali disentuh berpotensi lebih besar untuk menjadi objek perantara penularan penyakit, seperti kenop pintu, pegangan tangga, dan saklar lampu.

Jarum suntik yang digunakan secara bergantian juga punya risiko yang besar dalam penyebaran penyakit, terutama HIV.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: sehatq


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah