Peduli Situs Sejarah, Garda Bangsa Banyuwangi Rijig-Rijig Petilasan Prabu Tawangalun Macan Putih

- 1 Desember 2020, 21:03 WIB
Garda Bangsa Banyuwangi Rijig-rijig di petilasan Prabu Tawangalun
Garda Bangsa Banyuwangi Rijig-rijig di petilasan Prabu Tawangalun /Garda Bangsa Banyuwangi

KABAR BESUKI - Sejumlah Pengurus Dewan Koordinasi Cabang Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (DKC GARDA BANGSA) Kabupaten Banyuwangi, menggelar Kerja Bakti membersihkan Situs Petilasan Prabu Tawangalun di wilayah Kecamatan Kabat pada hari Selasa (1/12/2020) pagi.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Garda Bangsa Banyuwangi, Dzulfikar Rezky, Sekretaris Herwin Kurniadi, Wakil Ketua Bidang Pembangunan Desa dan Pertanian Deddy Zulkarnain, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Vokasi dan Pengembangan SDM Dhimas Ikhlasul Amal bersama masyarakat sekitar.

Hadir pula tokoh masyarakat, tokoh pemuda Nurul Adrianto, Irwan Hidayat, da'i, serta juru kunci petilasan Macan Putih, Selemet Riyadi.

Baca Juga: TPN Kemenpan RB Mulai Verifikasi Lapas Kelas IIA Banyuwangi Menuju Wilayah Bebas Korupsi

Mereka membersihan kembali area di sekitar situs bersejarah tersebut, ada yang menyapu, mengepel, ada yang mencabuti rumput liar di sekeliling situs petilasan dan sebagian lain mengumpulkan sampah yang berserakan.

Garda Bangsa Banyuwangi
Garda Bangsa Banyuwangi

Aksi bersih-bersih ini digelar untuk menegaskan bahwa Garda Bangsa Banyuwangi turut berperan aktif dalam menjaga warisan dan meneruskan semangat perjuangan para leluhur bangsa.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu, 2 Desember 2020: Sagitarius Nikmati Waktu dengan Pasangan dan Cancer Konflik

Menurut Herwin Kurniadi, Sekretaris DKC Garda Bangsa Banyuwangi, aksi ini digelar sejalan dengan komitmen Garda Bangsa yakni salah satunya adalah melestarikan situs peninggalan bersejarah di Kabupaten Banyuwangi.

“Hal ini termasuk salah satu dari komitmen kami untuk melestarikan situs bersejarah para leluluhur Banyuwangi. Makanya kali ini kami sengaja menggelar aksi bersih-bersih situs Petilasan Tawangalun Macan Putih. Dimana tempat-tempat dari masa lalu seperti ini akan terus bertahan untuk dapat dipelajari oleh manusia dimasa depan, " terangnya.

Baca Juga: Kabar Hubungan Amanda Manopo dan Billy Syahputra Tidak di Restui Keluarga

Situs Macan Putih dulunya merupakan hutan Sudimoro yang dibabat untuk dijadikan Ibu Kota Kerajaan Blambangan pada masa pemerintahan Prabu Tawangalun (1655 - 1691). Dinamakan situs Macan Putih karena keyakinan masyarakat Banyuwangi bahwa Prabu Tawangalun selalu didampingi oleh seekor Macan Putih.

Setelah bersih-bersih, acara dilanjutkan dengan makan bersama dan bincang santai terkait pendalaman pemahaman tentang keterkaitan sejarah antara Prabu Tawangalun dan situs macan putih itu sendiri.

Ketua DKC Garda Bangsa Banyuwangi, Dzulfikar Rezky menjelaskan bahwa kegiatan kerja bakti kali ini, murni sebagai bentuk nyata dari salah satu kerja Garda Bangsa dalam menghidupkan kembali semangat juang leluhur Banyuwangi.

Baca Juga: TPN Kemenpan RB Mulai Verifikasi Lapas Kelas IIA Banyuwangi Menuju Wilayah Bebas Korupsi

“Pemuda yang luhur ialah dia yang selalu menghargai jasa para leluhur. Kami diciptakan ada oleh Allah SWT di dunia ini melalui perantara para leluhur-leluhur kita itu, " ungkap pria yang masih keturunan langsung dari Prabu Tawangalun tersebut.

Di momen Pilkada serentak tahun 2020, harapan mereka kepada calon Bupati dan calon Wakil Bupati Banyuwangi periode mendatang, Garda Bangsa Banyuwangi berharap pemimpin Banyuwangi lebih serius melestarikan situs bersejarah di seluruh Kabupaten Banyuwangi dan menekankan agar pemimpin baru nantinya lebih memperhatikan kemakmuran hidup warga lokal.

“Siapapun yang ditakdirkan oleh Allah nanti. Kami mohon betul agar serius memaksimalkan pelestarian situs bersejarah di seluruh Kabupaten Banyuwangi. Tolong juga maksimalkan betul kesejahteraan hidup para kiai-kiai kampung, bu nyai kampung, petani lokal, nelayan lokal, pengusaha mikro, seniman dan budayawan lokal Banyuwangi. Jangan hanya mengambil SDM dari luar kota," jelasnya.

Baca Juga: Sudah Tayang Bulan Desember ini, Drama Korea 'Awaken' Dibintangi Namgoong Min dan Lee Chung Ah

"Jangan sampai juga hanya menjualnya ke orang luar Banyuwangi untuk kepentingan pribadinya dan memamerkan angka-angka, destinasi wisata yang telah kita miliki sejak dahulu kala ini, juga harus mampu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian warga Banyuwangi sendiri," tegas alumni Pondok Pesantren Darun Najah Banyuwangi ini.

Sebelum menyelesaikan aksi bersih-bersih di Macan Putih. DKC Garda Bangsa Banyuwangi meminta do’a kepada masyarakat sekitar agar tetap diberikan kekuatan oleh Allah dalam menebar kebaikan dan memperjuangkan hak-hak rakyat kecil.

“Mohon do’akan kami agar selalu diberi kesehatan, kekuatan dan ke-istiqomahan dalam melakukan hal-hal positif ini untuk mewujudkan aksi melayani Indonesia. Terkhusus untuk menggugah semangat hidup makmur bareng-bareng seluruh masyarakat Banyuwangi yang kita cintai ini," harapnya.

Baca Juga: Jalinan Asmara Kalina Ocktaranny Banyak Diragukan, Vicky Prasetyo Ungkap Tanggal Preewed

Sebelum meninggalkan lokasi petilasan Prabu Tawang Alun Macan Putih. Ketua DKC Garda Bangsa Banyuwangi menyerahkan bantuan langsung kepada juru kunci Macan Putih berupa; 1 mushaf Al-Qur’an, 1 lembar kain sajadah, 1 kaleng cat warna putih, 1 kaleng cat warna hijau, 1 sak berisi semen, 1 karung beras, 1 kilo minyak goreng, 1 kilo telor ayam kampung.

Rezky menjelaskan bahwa semua dia beli dari merogoh kocek pribadinya, tanpa ada sponsor dari pihak manapun. Murni bantuan itu sebagai bentuk penghormatan atas jasa juru kunci petilasan macan putih Banyuwangi.

Baca Juga: KPU Banyuwangi Bagikan Hadiah Vlog Competition Pilkada 2020 kepada Para Pemenang

“Bantuan ini dari kantong saya pribadi, gak pakai sponsor-sponsoran dari pihak manapun. Mengingat Tawangalun juga adalah masih buyut saya dan Pak Selamet Riyadi (juru kunci) ini yang jaga petilasannya turun temurun dari dulu juga. Enggak ada salahnya sebagai bentuk ucapan terimaksih saya. Sebisa saya membantu seperti ini," sambungnya.

Ditanya mengapa seluruh bentuk bantuannya serba dalam hitungan satu. Sembari menaiki kendaraannya ia menjawab singkat. “Satu itu keren," tutupnya sambil tersenyum. ***

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x