Rocky Gerung Sarankan Gibran Rakabuming Belajar dari Ridwan Kamil dan Anies Baswedan dalam Menangani Pandemi

3 Agustus 2021, 16:03 WIB
Rocky Gerung Sarankan Gibran Rakabuming Belajar dari Ridwan Kamil dan Anies Baswedan dalam Menangani Pandemi /Gibran Rakabuming Raka/Instagram.com/@gibran_rakabuming

KABAR BESUKI - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan kritik terhadap cara penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan Gibran Rakabuming di wilayah Solo Raya yang terkesan 'amatir'.

Rocky Gerung mengingatkan kepada Gibran Rakabuming agar membuka pikirannya bahwa tidak semua pasien Covid-19 di Kota Solo merupakan warga asli di wilayah yang dipimpinnya.

"Yang namanya cara berpikir di dalam gua, jadi kalau di dalam gua itu aman-aman. Kalau di luar gua itu serigala menunggu sama juga kan? Jadi orang di dalam gua juga ketakutan. Jadi memang disebut pandemi maka saling membantu lah. Wilayah Solo Besar (Solo Raya) itu kan juga berkantor di Solo, itu kan orang-orang yang tinggal di remote area kemudian bisnisnya di Solo. Jadinya cari rumah sakit di Solo dong," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 3 Agustus 2021.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Luhut Binsar Pandjaitan dan Puan Maharani Terlibat 'Perang Dingin', Ada Apa?

Rocky Gerung juga menyinggung ketersediaan rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Solo Raya yang terbatas.

Rocky Gerung mengingatkan kepada Gibran Rakabuming bahwa tak seharusnya seorang walikota melakukan protes jika terdapat pasien dari luar Kota Solo yang membutuhkan perawatan di wilayah yang dipimpinnya.

"Kecuali kalau di sebuah desa ada rumah sakit, baru seorang Gibran bisa protes. Wong di daerah situ (penyangga Solo) nggak ada. Ini pikiran suatu humanitas juga bahwa seolah-olah orang non-Solo itu nggak boleh mati di Solo, harus mati di desanya sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Indonesia Sebabkan Krisis Multidimensi, Begini Penjelasan Rocky Gerung

Meski Gibran Rakabuming bertugas di kawasan metropolis, Rocky Gerung mengingatkan bahwa putra sulung Presiden Jokowi itu juga bertanggung jawab terhadap masyarakat di kawasan penyangga.

Dia mengatakan hal tersebut merupakan cara berpikir 'amatir' dari seorang walikota yang masih belum memiliki banyak pengalaman di dunia politik.

"Walikota itu (tugasnya) di (kawasan) metropolis tapi rakyatnya juga di sekitar itu. Itu cara melihat yang kacau dari seorang walikota pemula," katanya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Konflik Aparat dengan Masyarakat Karena Kebijakan Pemerintah yang Terlalu Sering Berubah

Rocky Gerung juga menegaskan bahwa peredaran Covid-19 tak mengenal batasan ruang dan wilayah.

Dia berpendapat, lonjakan kasus Covid-19 di suatu wilayah merupakan ujian sesungguhnya bagi seorang pemimpin di wilayah tersebut.

"Ya iyalah, Covid kan nggak punya walikota. Itu dia bisa beredar kemana-mana aja. Jadi kemampuan kita untuk bersikap sebagai pemimpin juga diuji dalam kasus tersebut. Ngomel-ngomel soal orang lain nggak boleh masuk Solo itu juga bukan ciri pemimpin yang paham tentang kerakyatan," ujar dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Ingatkan Publik Agar Waspada terhadap Dominasi Oligarki Pasca Pandemi, Ada Dugaan 'Money Laundry'

Rocky Gerung menyarankan agar Gibran Rakabuming belajar dari Ridwan Kamil dan Anies Baswedan dalam menangani pandemi Covid-19 di Solo Raya.

Dia juga memuji cara Ridwan Kamil yang mengizinkan rumah sakit untuk menerima pasien dari luar Bandung Raya atau Anies Baswedan yang memperlakukan warga DKI Jakarta maupun luar DKI Jakarta yang terinfeksi Covid-19 di wilayahnya dengan adil dan sebaik mungkin.

"Kendati Bandung itu tinggi, dia (Ridwan Kamil) tetep 'Ya kami akan menerima, karena gak mungkin orang luar Bandung itu kami tolak', sama dengan Anies lah. Jadi sekali-kali kasih pujian, kalau bener kita kasih pujian kan," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler