Tenaga Kesehatan di Banyuwangi Mulai Terima Vaksin Dosis Ketiga

10 Agustus 2021, 20:30 WIB
ilustrasi Tenaga Kesehatan di Banyuwangi Mulai Terima Vaksin Dosis Ketiga /Natalia Vaitkevich/Pexels

KABAR BESUKI – Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mempercepat program vaksinasi terutama dikalangan yang rentang terhadap Covid-19, salah satunya tenaga kesehatan (Nakes).

Oleh karena itu, sebanyak 6.080 orang nakes di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai menerima suntikan vaksin dosis ketiga.

Hal tersebut sebagai instrumen penguat dari suntikan vaksin sebelumnya dan dosis ketiga ini menggunakan vaksin jenis Moderna.

Baca Juga: Satgas Bogor Berikan Kelonggaran Operasional Tempat Ibadah dan Restoran, Bima: Dibolehkan Makan di Tempat

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan pihaknya telah menerima 5.796 dosis vaksin Moderna.

Suntikan kepada nakes akan diberikan mulai hari ini (10 Agustus 2021) dengan target tuntas 18 Agustus 2021.

Sedangkan kekurangan vaksin akan segera didatangkan secara bertahap.

Bupati Ipuk berharap suntikan dosis ketiga ini dapat melindungi nakes yang berhadapan dengan pasien.

Baca Juga: WHO Moratorium Penyuntikan Dosis Booster Vaksin Covid-19, Apa Berbahaya? Ini Penjelasannya

Hal tersebut saat meninjau pelaksanaan suntikan vaksin tahap tiga di Puskesmas Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Selasa 10 Agustus 2021.

"Semoga ini semakin melindungi nakes yang berhadapan langsung dengan pasien. Terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang telah berjuang penuh dedikasi dalam penanganan pandemi," kata Ipuk dikutip Kabar Besuki dari Antara Jatim.

Menurutnya, vaksin penguat sangat penting bagi para tenaga kesehatan di tengah munculnya varian baru Covid-19 yang lebih menular.

"Para tenaga kesehatan bisa bekerja lebih tenang, bisa memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat (setelah vaksin ketiga)," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk kembali menekankan terkait pelaksanaan pengujian, pelacakan dan perawatan (3T) dalam menangani pandemi terus diperkuat.

Baca Juga: Karyawan Google yang Memilih untuk Bekerja Dirumah Terancam Kena Pemotongan Gaji

"3T adalah kunci penanganan pandemi Covid-19. Karena itu saya minta kepada seluruh puskesmas untuk memperkuat testing dan tracing. Saya minta, tracing terhadap satu pasien positif bisa mencapai 1:15 (1 orang positif melacak 15 kontak erat), sesuai target Kemenkes. Kalau sekarang kita masih belum seragam, ada puskesmas yang mampu 1:25, tapi ada yang baru 1:5,” paparnya.

Bupati Ipuk juga meminta tim tracer untuk selalu melibatkan tokoh masyarakat setempat.

Hal itu, juga atas dukungan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Karena terkadang ada kendala, kontak pasien positif tidak berkenan menjalani tes.

Baca Juga: Lord Luhut Dipilih Presiden Jokowi untuk Mengurus Pandemi dan Sebagai Pengarah Penyelamatan Danau

"Testing dan tracing yang masif memang efeknya kasus meningkat, namun ini adalah bagian dari upaya preventif. Yang ketahuan positif segera kita treatment," pungkas Ipuk.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: ANTARA Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler