Diorama Penumpasan G30S PKI Hilang dari Museum Kostrad, Gatot Nurmantyo: Ada Penyusupan Paham Komunis di TNI

27 September 2021, 08:43 WIB
Diorama Penumpasan G30S PKI Hilang dari Museum Kostrad, Gatot Nurmantyo: Ada Penyusupan Paham Komunis di TNI /Instagram.com/@nurmantyo_gatot

KABAR BESUKI - Belakangan ini publik dibuat geger dengan diorama Penumpasan G30S PKI yang mendadak hilang dari Museum Kostrad.

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo turut memberikan tanggapan terkait diorama Penumpasan G30S PKI yang hilang dari Museum Kostrad.

Gatot Nurmantyo menduga, hilangnya diorama Penumpasan G30S PKI dari Museum Kostrad menunjukkan indikasi penyusupan paham komunis di TNI.

Baca Juga: MNCTV dan tvOne Tayangkan Pengkhianatan G30S PKI, Fadli Zon: Mudah-mudahan Tak Ada Telepon untuk Membatalkan

Awalnya Gatot Nurmantyo mengaku tak percaya atas insiden hilangnya diorama Penumpasan G30S PKI dari Museum Kostrad.

Akan tetapi, dirinya menemukan sebuah indikasi yang tidak beres ketika seseorang memfoto salah satu sudut ruangan di Museum Kostrad dan menyebarkan foto tersebut kepada dirinya.

"Saya awalnya tidak percaya, tetapi saya meneruskan info dari seseorang yang tidak bisa disebutkan yang memfoto ruangan itu (Museum Kostrad) dan kedapatan foto yang dari video terakhir (ruangan dalam Museum Kostrad) udah kosong," kata Gatot Nurmantyo sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Mendikbud Dicurigai Ingin Hapus Sejarah PKI dari Kurikulum, Salim Said: Supaya Dosa-dosa Masa Lalu Dihapus

Gatot Nurmantyo menduga ada upaya penyusupan paham komunis di tubuh TNI terkait hilangnya diorama Penumpasan G30S PKI berdasarkan temuan seseorang akhir-akhir ini.

Menurutnya, hal tersebut juga merupakan indikasi bahwa paham komunis bisa saja kembali bangkit di Indonesia jika terus dibiarkan.

"Saya katakan bahwa ini udah ada penyusupan paham komunis di tubuh TNI. Mengapa saya sampaikan ini? Untuk mengingatkan bahwa indikasi-indikasi seperti ini apabila dibiarkan maka peristiwa kelam seperti tahun 1965 bisa terjadi lagi," ujarnya.

Baca Juga: Ustadz Marwan Ditemukan Meninggal Usai Ditembak Pria Misterius, Fadli Zon: Mengingatkan Kita Jelang G30S PKI

Gatot Nurmantyo kemudian mengajak kepada seluruh prajurit di lingkungan TNI untuk selalu mawas diri, waspada, maupun membersihkan diri dari segala bentuk propaganda paham komunis, meski dirinya tak lagi berkarir di TNI.

Gatot Nurmantyo juga berpesan agar prajurit maupun petinggi TNI tidak 'menjual' institusi hanya untuk ambisi pribadi memperoleh jabatan.

"Kami mengetuk hati patriotisme para ksatria prajurit TNI AD, AL, AU untuk bahu-membahu mawas diri membersihkan, jangan sampai paham-paham ini (komunis) yang akan meruntuhkan nilai-nilai perjuangan, patriotisme, dan bisa jadi pengkhianatan seperti pada G30S PKI, minimal menjual institusi, mencari nama untuk jabatan," ucapnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Ingatkan 5 Indikasi Kebangkitan PKI Sejak Beberapa Tahun yang Lalu, Simak Selengkapnya

Gatot Nurmantyo juga menegaskan, TNI dan umat Islam merupakan benteng terakhir perjuangan masyarakat Indonesia untuk melawan paham komunis.

Ketika keduanya hancur kata dia, ini bisa menjadi celah untuk memberikan ruang berkembangnya paham komunisme di Indonesia.

"Benteng terakhir masyarakat Republik Indonesia ini adalah TNI dan tentunya umat Islam. Kalau ini dua-duanya udah hancur, maka benteng ini tidak ada. Ini yang saya sampaikan," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Hersubeno Point

Tags

Terkini

Terpopuler