Gibran dan Kaesang Dilaporkan ke KPK, Rocky Gerung Salahkan Moeldoko: Dia yang Pertama Kali Mempolitisir

13 Januari 2022, 14:15 WIB
rocky gerung sentil moeldoko terkait kasus gibran dan kaesang /Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

KABAR BESUKI – Pengamat politik Rocky Gerung memberikan komentar terkait ramainya pemberitaan mengenai dua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Gibran dan Kaesang dilaporkan ke KPK oleh salah seorang dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang juga merupakan aktivis ’98, Ubedillah Badrun.

Dua anak Presiden Jokowi itu dilaporkan ke KPK atas dugaan kasus tindak pencucian uang serta korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Baca Juga: Luhut Buka Kembali Ekspor Batu Bara Meski Sempat Dilarang Jokowi, Said Didu: Pembuat Kebijakan Rangkap Pelaku

Menanggapi hal tersebut, Rocky Gerung menilai bahwa laporan yang diajukan oleh Ubedillah Badrun tidak sembarangan dan sudah berdasarkan sebuah riset.

“Jadi bukan hal yang Ubed tiba-tiba melaporkan, Ubed juga memantau perkembangan pertumbuhan capital dari perusahaan anak-anak presiden,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Rocky Gerung Official pada 13 Januari 2022.

“Nah itu menimbulkan kuriositas akademis justru karena itu kemudian Ubed melakukan riset,” imbuhnya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Ngaku Sakit Saat Ditahan, Roy Suryo Tawarkan Perawatan di Rumah Sakit Jiwa: Gratis!

Rocky Gerung juga menilai bahwa riset yang dilakukan Ubed Terkait laporannya tentang dua anak Presiden itu juga sama seperti riset pada umumnya yang sering dilakukan banyak lembaga seperti halnya, INDEF.

Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa riset yang dilakukan Ubed ini bertujuan untuk memahami apa yang terjadi dengan pertumbuhan kapitalisasi perusahaan dua anak presiden yang begitu cepat.

Menurutnya, pertumbuhan kapitalisasi yang cepat di perusahaan Gibran dan Kaesang inilah yang akhirnya memunculkan kecurigaan publik.

Baca Juga: Bahlil ‘Suarakan’ Pemilu 2024 Diundur, Wakil MPR RI: Masa Menteri Gak Ngerti UUD 1945

“Karena nggak ada jawaban, maka orang ambil hipotesis bahwa ini money laundry atau korupsi atau penyalahgunaan jawaban atau melanggar Undang-Undang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa laporan Gibran dan Kaesang ke KPK ini berubah menjadi berita politik yang menghebohkan publik karena komentar dari Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Menurutnya, reaksi dan komentar yang diberikan Moeldoko justru seperti mempertegas bahwa istana khawatir terkait laporan tersebut.

Baca Juga: Pengacara Menyesalkan Pelapor Ferdinand Hutahaean Tak Mendahulukan Syariat: Tabayyun, Sehingga Ini Tak Terjadi

“Kenapa KSP justru bereaksi politis, itu salahnya di KSP, maka makin besarlah isu itu. Jadi keadaan ini yang membuat masyarakat menganggap bahwa ada ketegangan di Istana,” tuturnya.

“Jadi hal yang sebetulnya standar biasa, tapi karena komentar orang istana ini akhirnya membuat kasus ini jadi kausa selebra, jadi kasus yang kemudian diselebrasikan,” imbuhnya.

Rocky Gerung juga menilai bahwa Moeldoko justru menjadi orang pertama kali mempolitisir kasus Gibran dan Kaesang.

Baca Juga: Ubedilah Badrun Gelisah Saat Korupsi Merajalela Namun Petinggi Negara Menganggap Hal Itu Baik-baik Saja

Karena pernyataan yang dikeluarkan oleh Moeldoko justru menunjukkan bahwa Istana sedang merasa terganggu terkait isu pelaporan Gibran dan Kesang.

“Kita coba lihat 2-3 hari ini, apakah istana benar terganggu dengan isu ini, bagaimana reaksi pertama dari KPK, itu yang akan membuat kita tahu itu dipolitisir atau tidak, tapi yang jelas yang pertama kali mempolitisir adalah Moeldoko karena dia langsung bereaksi sebagai orang istana,” tandasnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler