KABAR BESUKI – Dalam memperingati hari sampah nasional tanggal 21 Februari kemarin, Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi (DLH) merayakannya dengan berbagai program, seperti bersih-bersih pantai, diskusi pengolahan bank sampah, hingga mengadakan pelatihan pengelolaan sampah.
Pelatihan pengelolaan sampah ini dilakukan pada tanggal 22 – 26 Februari 2021. Peserta dalam kegiatan ini dibatasi hanya 15 orang setiap hari dan terdiri dari kelompok warga hingga komunitas, salah satunya adalah remaja karang taruna CPI 2 Kertosari.
“Karena hanya dibatasi 15 orang perhari, maka yang ada disini termasuk orang-orang beruntung. Mendapat akses ilmu pengolahan sampah, yang selama ini belum banyak orang menyadari manfaatnya”, Kata salah satu narasumber, Amrullah yang merupakan perwakilan dari dinas kesehatan.
Baca Juga: Segera Hapus Tato Sekarang Juga! Karena Bisa Mengakibatkan Hal Parah Ini
Amrul juga menjelaskan bahwa cara melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk lebih peduli lingkungan adalah dengan menggerakkan hati yang berdampak pada perubahan perilaku.
“Kesehatan setiap orang dipengaruhi oleh 4 faktor, dimana 45% lingkungan tempat tinggal, 35% perilaku terhadap kebersihan, 15% fasilitas kesehatan seperti puskesmas, atau rumah sakit dan sisanya campur tangan pemerintah, seperti memberi edukasi,” jelas Amrul.
Ia juga mengatakan bahwa terdapat 5 hal yang menjadi pilar kesehatan, yaitu perilaku BAB pada tempatnya dan tidak di sungai, mencuci tangan dengan sabun, mengolah limbah cair dengan dialirkan agar tidak menggenang, tidak menggunakan bahan baku berbahaya untuk masak, dan mengamankan minuman seperti disimpan dalam tempat tertutup dan higenis.
Sejauh ini, terdapat beberapa tokoh di Banyuwangi yang menggagas tentang pengolahan sampah, seperti salah satu dosen Stikom, Soni. Ia bersama beberapa mahasiswanya mencetuskan aplikasi ‘jemput sampah’.