“Transfer ajaran radikalisme ke anak-anak juga bisa dimulai dari ibu. Ini harus benar-benar kita perhatikan. Kaum perempuan harus dilibatkan dalam pencegahan dan penanggulangan radikalisme.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Inilah Fungsi Garis-Garis Hitam yang Terdapat Pada Sekujur Bola Basket
Perspektif gender harus masuk dalam kerja-kerja penanggulangan terorisme,” ujar bupati perempuan yang baru dilantik pada 26 Februari lalu itu.
Di Banyuwangi, lanjut Ipuk, pihaknya akan mengonsolidasikan PKK yang mempunyai jaringan hingga RT untuk terlibat dalam pendidikan anti radikalisme sejak dini dari keluarga.
“Kemudian kolaborasi dengan berbagai organisasi perempuan untuk bareng-bareng dalam gerakan melawan ekstremisme ini,” tuturnya.
Dia menambahkan, untuk program bupati berkantor di desa yang rutin dijalankan setiap pekan, juga bakal menjadi sarana konsolidasi gerakan mencegah ekstremisme.
“Kami juga menyiapkan program pemberdayaan keluarga berbasis Dasa Wisma, pemberdayaan 10-20 rumah tangga dari sisi ekonomi dengan pemanfaatan lahan pekarangan, pendidikan dengan memantau anak-anak usia sekolah, kesehatan dengan deteksi awal penyakit, dan lingkungan dengan pemilahan sampah,” jelasnya.
“Saya sekarang terpikir untuk menambahkan soal pencegahan ekstremisme dalam gerakan pemberdayaan keluarga berbasis dasawisma tersebut,” imbuhnya.