Melansir dari laman Pemkab Banyuwangi, program tersebut, merupakan bantuan dengan nilai setara Rp 2,5 juta diberikan kepada rumah tangga miskin. Selain itu juga disesuaikan dengan kebutuhan usaha mereka. Bagi penerima lebih diutamakan adalah perempuan yang menjadi kepala keluarga
Tidak hanya Tukijah saja yang mendapat bantuan dari Pemkab Banyuwangi, tampak ada Sakijem, nenek berusia 78 tahun itu sehari-hari penjual apem.
Nenek yang sehari-hari berjualan apem itu, menerima bantuan alat usaha berupa etalase, peralatan masak, dan sembako.
Bupati Ipuk menjelaskan, program bantuan alat usaha produktif ini dibagi dalam sejumlah kluster. Ada yang bersumber dari APBD melalui Alokasi Dana Desa (ADD), sedangkan pada tahun ini program dari ADD itu dilaksanakan di 16 desa.
“Selain itu, bantuan alat usaha dibagikan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro lengkap dengan pelatihannya. Saya akan terus evaluasi, dan jumlah penerimanya akan kami tambah ke depan melalui Perubahan APBD,” ungkap Ipuk.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa (DPMD), Kusiyadi mengatakan program ini diperuntukkan untuk 40 orang tiap satu desa.
"Anggarannya Rp 100 juta tiap desa dibagi untuk 40 orang utamanya kepala keluarga perempuan. Bantuannya bukan berupa uang, namun alat usaha sesuai kebutuhan penerima," ungkap Kusiyadi.
Menurut Kusiyadi, penerima bantuan juga diutamakan mereka yang belum menerima bantuan sosial lain dari pemerintah.