Gus Baha Beri Tausiyah Pengajian di Banyuwangi, Berikan Pesan: Pemimpin Keputusannya Harus Membawa Kebaikan

- 24 Juni 2021, 08:25 WIB
Gus Baha Beri Tausiyah Pengajian di Banyuwangi, Berikan Pesan: Pemimpin Keputusannya Harus Membawa Kebaikan
Gus Baha Beri Tausiyah Pengajian di Banyuwangi, Berikan Pesan: Pemimpin Keputusannya Harus Membawa Kebaikan //Instagram/@nasihat_gusbaha/

KABAR BESUKI - Program “Smart Santri” yang digelar rutin Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kali ini menghadirkan KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha pada Rabu malam, 23 Juni 2021. 

Pengajian yang digelar secara virtual melalui Youtube dan akun media sosial Pemkab Banyuwangi itu berlangsung dengan khidmat dan sarat makna.

Pengasuh Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA Narukan, Rembang, itu menguraikan tentang kandungan hadits Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam kitab Shahih Muslim. 

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Banyuwangi Naik, BOR Terus Meningkat Pemerintah Tambah Ketersediaan Tempat Tidur

"Tepatnya hadits nomor 136 pada bab Iman. Hadits ini penting sebagai pegangan bagi kita untuk kehidupan sosial," tuturnya, seperti dilansir Kabar Besuki dari laman resmi Kabupaten Banyuwangi.

Hadits tersebut menguraikan tentang bentuk-bentuk keimanan. Di antaranya bentuk keimanan tersebut adalah berbuat kebaikan. Seperti memerdekakan budak hingga melakukan pekerjaan yang terbaik.

"Lantas, ada seorang sahabat yang bertanya pada Kanjeng Nabi. Bagaimana jika tidak mampu melakukan atas segala kebaikan yang memerlukan biaya tersebut?" ujar Gus Baha.

Baca Juga: Modal 150 Ribu Kini Raup Omzet Puluhan Juta, Frozen Fruit Banyuwangi Tembus Berbagai Kota di Tanah Air

Mendapati pertanyaan demikian, Nabi Muhammad menjawab dengan sangat bernas: taquffu syarraka an-in-nass, fainnahaa shadaqatun minka alaa nafsika (Jagalah potensi keburukanmu menimpa orang lain, sesungguhnya hal demikian itu adalah sedekah darimu untuk dirimu sendiri).

"Jika tidak bisa berbuat baik, potensi keburukan kita jangan sampai menimpa orang lain. Keburukan itu bisa kriminal, atau sekadar mengganggu orang lain," terang Gus Baha lebih lanjut.

Dia mencontohkan, ada orang sedang “sumpek”, kemudian mengunjungi temannya yang sedang bekerja sehingga mengganggu waktu sang teman tersebut. 

“Itu juga tidak boleh, karena berarti keburukan kita berakibat pada orang lain,” ujarnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Banyuwangi Antisipasi Menambah Kapasitas Tempat Tidur untuk Rumah Sakit Rujukan

Lebih lanjut, Rais Syuriyah PBNU itu mendoakan agar semua warga Banyuwangi diberikan kemampuan untuk berbuat kebaikan oleh Allah SWT. 

"Para pemimpinnya juga melahirkan keputusan-keputusan yang membawa kebaikan bagi semua," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berterimakasih atas keluangan waktu yang diberikan oleh Gus Baha untuk mengisi program Smart Santri. 

Baca Juga: Silaturahmi Antar Tokoh Umat Beragama di Banyuwangi terus dilakukan, Ipuk: Mewujudkan Harmoni di Banyuwangi

Ia berharap hal tersebut dapat menjadi asupan ruhaniah bagi warga Banyuwangi yang mengikuti pengajian tersebut.

"Semoga ini dapat me-recharge diri kita semua. Sehingga dapat menambah ilmu kita dan bertambah pula semangat kita untuk berbuat yang lebih baik bagi Banyuwangi," harapnya.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: banyuwangikab.go.id


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah