Ngenes, Pedagang Purwoharjo Mengeluh Akibat Pemberlakuan PPKM Darurat, Berharap Pemerintah Berikan Bantuan

- 16 Juli 2021, 20:36 WIB
Sidak di pasar Dusun Dambuntung./
Sidak di pasar Dusun Dambuntung./ /Dicky septiawan/Kabar Besuki

KABAR BESUKI - Pemberlakuan PPKM Darurat mulai tanggal 3-20 Juli 2021 nyatanya membuat rakyat khususnya para pedagang yang menggantungkan hidupnya dari berjualan mengalami dampak yang paling nyata.

Aziz sosok pedagang asal Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo, beliau penjual mainan anak-anak.
 
Disaat pandemi saat ini dan pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali membuat dirinya harus pintar memutar otak untuk membiayai kehidupan sehari-harinya.
 
Bagaimana tidak semua hajatan dihentikan, semua pertunjukan dihentikan, karena menurutnya ketika ada hajatan secerca harapan bisa ia dapat.
 
Namun adanya peraturan seperti sekarang ini yang tidak memperbolehkan hajatan ataupun yang sifatnya membuat kerumunan tidak diperbolehkan oleh pemerintah.
 
"Pusing dengan adanya PPKM ini gak bisa cari uang sama sekali," ungkap Aziz ketika diwawancarai oleh Tim Kabar Besuki.
 
Aziz juga mengeluhkan bahwa hari-hari biasanya dia bisa mengantongi uang Rp200 hingga Rp500 ribu perhari sekarang sudah tidak bisa lagi.
 
"Biasanya perharinya sampai Rp200 hingga Rp 500 ribu mas, tapi sekarang haduh kadang 5 hari cuma dapat Rp50 ribu," ungkapnya.
 
Menurutnya aturan tersebut harus diimbangi dengan adanya bantuan setiap keluarga diberi sekitar Rp500 ribu per bulannya, agar warga atau masyarakat tidak merasa bingung lagi.
 
"Seharusnya setiap rumah KK diberi Rp500 ribu perbulan, lumayan buat ngisi perut bisa, dari pada menutup tapi hanya sebagian warga saja yang dapat," tuturnya.
 
Tak hanya Aziz saja hampir semua warung-warung kecil dan PKL di daerah perempatan jalan Dusun Dambuntung, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo juga terlihat sepi dari lalu lalang orang.
 
Biasanya di area tersebut banyak orang yang berjualan mulai dari makanan hingga pakaian berjejer rapi dikanan kiri jalan. 
 
Namun setelah adanya pemberlakuan program PPKM Darurat ini, hanya sebagian warga saja yang berjualan.
 
Dari petugas juga rutin mengontrol di area tersebut, petugas selalu menghimbau agar warga tidak berkerumun ketika membeli makanan.
 
Para petugas menegur satu-persatu pedagang yang berjualan disitu agar warungnya tidak terdapat kerumunan.
 
Apabila ada harus menunggu di rumah dan nanti hika sudah selesai baru di hubungi via telfon oleh pedagangnya.
 
Cara ini dinilai efektif agar tidak terjadi kerumunan dikawasan tersebut.***

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkini

x