Network
KABAR BESUKI - Pengamat politik Rocky Gerung menemukan indikasi bahwa Presiden Jokowi tak lagi percaya pada para menteri yang ditunjuknya.
Rocky Gerung menilai hal tersebut dapat diperhatikan dari gestur wajah Presiden Jokowi ketika berbicara di hadapan publik.
"Kita mau lihat sebetulnya keadaan terakhir dengan membayangkan apa sebetulnya isi hati presiden, kan terlihat dia nggak percaya lagi pada pembantunya. Karena itu dia pergi nyari fakta sendiri, di Sunter, di Pulogadung atau Kelapa Gading macem-macem gitu," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 19 Juli 2021.
Rocky Gerung menilai, tim yang memberikan briefing kepada Presiden Jokowi menganggap bahwa tak ada sesuatu yang penting ketika terjadi perlawanan terhadap kebijakan pemerintah dimana-mana.
Sejumlah kalangan mahasiswa mulai menunjukkan tanda-tanda tidak percaya terhadap kinerja pemerintah saat ini, terutama dalam penanganan pandemi Covid-19 ditambah dengan adanya penerapan PPKM Darurat.
"Jadi terlihat bahwa yang brief presiden itu betul-betul menganggap bahwa nggak ada yang penting, karena ada semacam pembangkangan umum di seluruh Indonesia. Ke mahasiswa apalagi, karena mahasiswa memang nggak bisa membangkang secara sosial tapi tetep map itu diproduksi terus," ujarnya.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Indonesia Saat Ini Alami Krisis Kepemimpinan: Kita Nggak Lihat Ada Keutuhan
Rocky Gerung juga menyoroti sikap para menteri yang seolah tak memperhatikan instruksi Presiden Jokowi saat melaksanakan rapat secara online.
Rocky Gerung menilai, raut wajah Presiden Jokowi yang terlihat lelah menunjukkan tidak adanya konsep yang matang dalam memimpin jalannya pemerintahan, sedangkan tanggung jawab yang dipikul semakin berat.
"Kita bayangkan misalnya, kalau presiden mimpin rapat itu kan online semua tuh. Apa benar sementara presiden mimpin rapat itu menteri-menterinya fokus pada wajah presiden, kan terlihat wajah presiden tuh lelah, capek bukan karena kerja tapi karena nggak punya konsep atau mengalami kelelahan intelektual, kelelahan mental," kata dia.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Penanganan Pandemi Covid-19 Membutuhkan Pemimpin yang Mampu Mengambil Keputusan
Dalam kondisi pandemi di Indonesia yang semakin memburuk, Rocky Gerung mengatakan bahwa setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk mengungkapkan kritik terhadap pemerintah.
Rocky Gerung mencontohkan, BEM di beberapa perguruan tinggi menerbitkan meme untuk melakukan sindiran terhadap kinerja pemerintahan dengan kemampuan intelektualnya, begitupun dari kalangan 'emak-emak' yang menyebarkan informasi dalam grup WhatsApp tentang buruknya kinerja Presiden Jokowi dan jajarannya.
"Jadi janganlah pemerintah ngomel-ngomel, itu cuma outlet orang, sama-sama kita sudah mau terganggu secara psikologis. Tapi BEM punya cara untuk mencarikan jalan keluar dari gangguan itu yaitu bikin olok-olok intelektual nggak usah pada baper, emak-emak punya cara yaitu WA Group tuh saling share informasi tentang ketidakmampuan presiden. Itu hal yang biasa terjadi dalam keadaan darurat semacam ini," ujar pria yang juga merupakan seorang akademisi itu.
Rocky kemudian menyoroti Puan Maharani yang juga turut memberikan teguran terhadap Presiden Jokowi terkait kinerjanya yang semakin disoroti publik.
"Puan menegur presiden itu sama seperti jeruk menegur jeruk. Presiden bisa kritik balik tuh, kan Mbak Puan adalah pemimpin rakyat, ya Mbak Puan dong yang temenin saya turun ke Sunter, kan bisa begitu lah di benak Presiden," ucapnya.
Rocky Gerung kemudian mengungkapkan bagaimana cara Presiden Jokowi memperoleh informasi terhadap kinerja menteri-menterinya, hingga akhirnya dia tak lagi percaya terhadap jajarannya.
Rocky Gerung mengungkapkan, Presiden Jokowi memiliki tim khusus yang memberikan informasi terhadapnya mengenai kinerja para menteri sehingga mereka pun menjadi penasaran mengenai orang yang memberitahu kepada Presiden Jokowi tentang apa yang mereka lakukan.
"Jadi tim yang mem-brief presiden pasti memberitahu bahwa menteri ini (Mahfud MD) cuma nonton sinetron, menteri ini yang harusnya ngurus BUMN denial terus. Jadi begitu dicecar, Erick Thohir ke sana sini argumentasinya tuh. Tim pegasus ini memberitahu presiden tentang keadaan, lalu presiden panggil menteri-menteri untuk rapat lagi tuh. Jadi saya bayangkan, menteri-menteri ini cari tahu 'siapa yang bocorin gue ke presiden?'. Ini kecurigaan di antara kabinet ini berlangsung, itu yang membuat presiden mukanya itu jadi muram," tuturnya.***
