KABAR BESUKI - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut wacana presiden tiga periode digerakkan oleh akun bot agar terus menjadi headline.
Rocky Gerung mengatakan bahwa rakyat tak memiliki keinginan untuk mendukung amandemen UUD 1945 sebagaimana isu yang beredar dalam beberapa waktu terakhir, khususnya mengenai isu wacana presiden tiga periode.
"Sebetulnya kita ngerti dari awal bahwa memang nggak ada kegairahan rakyat untuk masuk dalam isu amandemen. Kan biasanya tuh, harusnya amandemen datang dari kegairahan rakyat untuk melihat 'rumah baru'," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 11 September 2021.
Rocky Gerung menilai Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bersikap aneh ketika tetap ngotot memproses amandemen meski tak ada kehendak dari rakyat.
Padahal kata dia, MPR hanyalah panitia untuk menampung aspirasi rakyat namun tak memiliki hak mengubah konstitusi.
"Jadi ajaib bahwa MPR tetap mendengungkan untuk memproses amandemen, padahal sebetulnya MPR nggak punya hak untuk mengubah konstitusi. MPR itu cuma panitia untuk menyelenggarakan kepentingan rakyat," ujarnya.
Menurut Rocky Gerung, amandemen terhadap UUD 1945 seharusnya didasarkan pada kepentingan rakyat atau masyarakat luas.