PSI seolah ingin menjegal Anies Baswedan hingga tingkat elektabilitasnya menurun karena sejauh ini belum ada yang dianggap mampu untuk menandinginya.
"Kita tahu PSI butuh panggung ya nyebut hal yang kontroversi. Tetapi terlihat memang ada upaya untuk menjegal Anies, dan Anies dijegal sampai skornya tinggal satu persen itu juga nggak ada soal, karena yang lain di bawah itu kalo diserang kan?," katanya.
Menurut Rocky Gerung, upaya PSI menjegal Anies Baswedan merupakan upaya sia-sia karena PSI hanyalah partai 'sachetan' yang tak memiliki kekuatan memadai dalam kancah perpolitikan nasional (setidaknya untuk saat ini).
Bahkan jika mengacu pada hasil Pemilu 2019, PSI merupakan salah satu partai politik yang berada dalam jajaran urutan terbawah dalam perolehan suara nasional.
"Jadi nggak ada gunanya sebetulnya, karena itu (PSI) partai sachetan juga, partai yang nggak ada poin sebetulnya di dalam politik nasional," ujar dia.
Rocky Gerung menilai, manuver yang dilakukan PSI melalui Giring Ganesha justru berpotensi besar menaikkan elektabilitas Anies Baswedan.
Dia juga berpendapat, tindakan PSI justru dapat mengganggu kenyamanan partai politik dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi yang memiliki jam terbang lebih banyak.
"Ini justru akan menaikkan elektabilitas Anies, karena 'Ngapain juga sih anak kecil ganggu-ganggu orang dewasa tuh?'," tuturnya.***