Taufiq Ismail Sebut PKI Hina Tuhan dan Najiskan Agama di Masa Lalu Melalui Seni Budaya, Begini Sebabnya

- 29 September 2021, 09:04 WIB
Taufiq Ismail Sebut PKI Hina Tuhan dan Najiskan Agama di Masa Lalu Melalui Seni Budaya, Begini Sebabnya
Taufiq Ismail Sebut PKI Hina Tuhan dan Najiskan Agama di Masa Lalu Melalui Seni Budaya, Begini Sebabnya /Tangkap Layar YouTube.com/Fadli Zon Official

Bahkan kata dia, pembawa acara pementasan ludruk tersebut juga menyampaikan kata penutup (closing statement) yang provokatif karena menyatakan bahwa Tuhan telah mati dan tidak ada lagi di hari esok, sehingga dia menyebut pernyataan tersebut sangat biadab.

"Dipentaskan satu setengah dua jam, dan kemudian ketika sudah selesai pembawa acara itu menyampaikan kata penutup 'Bengi iki Gusti Allah wis mati, sesuk wis ora ana' (Malam ini Allah sudah mati, besok tidak ada lagi Allah). Demikian beraninya, bukan saja kurang ajar, biadabnya ucapan mereka itu," katanya.

Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Umat Islam yang Kerap Dipojokkan dengan Isu Radikalisme Namun PKI Terkesan Dibiarkan

Taufiq Ismail juga menyebutkan, LEKRA kerap menggunakan judul-judul provokatif setiap menggelar pementasan ludruk.

Semua judul tersebut memiliki sifat dan tujuan yang sama, yakni menghina Tuhan dan menajiskan agama.

"Kemudian bukan saja judul 'Matine Gusti Allah', ada lagi judul-judul yang lain. 'Gusti Allah Dadi Manten' (Allah Jadi Pengantin), kemudian 'Rabine Gusti Allah' (Perkawinan Allah), kemudian 'Gusti Allah Mantu' (Allah Bermenantu), 'Rabine Malaikat' (Malaikat Menikah), kemudian 'Gusti Allah Bingung'," ujar dia.

Baca Juga: Diorama Penumpasan G30S PKI Hilang dari Museum Kostrad, Gatot Nurmantyo: Ada Penyusupan Paham Komunis di TNI

Taufiq Ismail menyebut, PKI bersama LEKRA melakukan hal tersebut sebagai pendekatan kepada masyarakat agar tujuan merebut kekuasaan lebih mudah untuk terwujud.

Bahkan menurutnya, pendekatan seni budaya dinilai lebih ampuh dibandingkan sekedar pendekatan politis murni semata.

"Kenapa mereka melakukan ini? Mereka menyiapkan situasi untuk merebut kekuasaan. Pergantian kekuasaan bukan begitu saja terjadinya secara politis, tetapi di bidang seni budaya, ini yang mereka lakukan," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Fadli Zon Official


Tags

Terkait

Terkini

x