Gatot Nurmantyo Tegaskan Diorama G30S PKI di Museum Kostrad Sebagai Aset Vital: Betapa Pentingnya Sejarah Ini

- 30 September 2021, 10:24 WIB
Gatot Nurmantyo Tegaskan Diorama G30S PKI di Museum Kostrad Sebagai Aset Vital: Betapa Pentingnya Sejarah Ini
Gatot Nurmantyo Tegaskan Diorama G30S PKI di Museum Kostrad Sebagai Aset Vital: Betapa Pentingnya Sejarah Ini /Instagram.com/@dedesuryana777

Saat itu, TNI dinilai kurang waspada terhadap pergerakan PKI karena dianggap seperti partai politik pada umumnya.

"Dalam diorama itu menggambarkan, bagaimana sosok Jenderal Nasution, kemudian Jenderal Soeharto dan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo sebagai komandan RPKAD, ketiga orang itulah dalam kondisi kritis pasukan kita banyak yang ke perbatasan, dan tidak terduga terjadi itu. Apa komentar KASAD? Dalam hal ini TNI agak atau tidak kurang waspada dan menganggap PKI sama seperti partai-partai lainnya," katanya.

Baca Juga: Patung Diorama G30S PKI dan Pahlawan Revolusi Hilang, Gatot: Generasi Kita Sudah Gagal Menjaga

Gatot Nurmantyo kemudian memberikan keterangan bahwa pembangunan Museum Kostrad memiliki salah satu tujuan untuk mengingatkan publik akan sejarah G30S PKI.

Sebab, peristiwa tersebut merupakan peristiwa kelam yang turut memakan korban dari kalangan jenderal TNI AD (termasuk Abdul Haris Nasution yang saat itu menjabat sebagai Panglima TNI AD) hingga anaknya juga turut terkena tembakan oleh tentara PKI.

"Gambaran ini adalah, dibuatlah museum di Kostrad, di kantornya Pak Harto tempat membuat sebuah rencana diceritakan sendiri. Bayangkan seorang Jenderal Nasution panglima TNI AD waktu itu, habis tertembak malamnya dan anaknya pun juga kena. Beliau merasa bertanggung jawab terhadap bangsa, ikut ke tempatnya Pak Harto bersama-sama membuat strategi," ujar dia.

Baca Juga: Salim Said Sebut Letjen Dudung Tak Bertanggung Jawab atas Hilangnya Diorama G30S PKI di Museum Kostrad

Gatot Nurmantyo menghimbau kepada elit pemerintah maupun petinggi TNI agar tidak menciptakan kegaduhan di tengah pandemi, khususnya terkait dengan persoalan kebangsaan.

Sebab, hal tersebut juga turut mengusik dirinya yang telah pensiun dari TNI dengan jabatan tertinggi sebagai Panglima TNI.

"Janganlah elit pemerintah atau elit militer membuat suasana masalah kebangsaan, ini tentang diorama itu bagaimanapun juga mengusik rasa kebangsaan saya sebagai Purnawirawan TNI," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x