Kontroversi Harga PCR 300 Ribu, Abraham Sebut PCR di Indonesia Sudah Paling Murah Dibanding Negara Lain

- 27 Oktober 2021, 12:00 WIB
Kontroversi Harga PCR 300 Ribu, Abraham Sebut PCR di Indonesia Paling Murah Dibanding Negara Lain
Kontroversi Harga PCR 300 Ribu, Abraham Sebut PCR di Indonesia Paling Murah Dibanding Negara Lain /Kollinger/pixabay @kollinger-15617407

KABAR BESUKI – Abraham Wirotomo turut menanggapi soal kontroversi harga tes PCR Covid-19 di Indonesia.

Sosok yang menjabat sebagai tenaga ahli utama kedeputuan III KSP tersebut mengatakan bahwa harga tes PCR di Indonesia itu sudah paling murah jika dibanding Negara lain.

Menurut Abraham Wirotomo, ketika dibandingkan dengan Negara lain seperti Malaysia yang menyentuh angka nominal harga 511 ribu dan Singapura yang menyentuh hingga 1,2 jutaan.

Baca Juga: Pernyataan Menag Yaqut Terkait Kemenag Tuai Kontroversi, Refly Harun: Jangan Sampai Sesama Islam Kita Ribut

“Ketika kita compare dengan negara lain, sekarang Indonesia itu 300 ribu, padahal Malaysia ada 511 ribu, Singapura 1,2 juta, lalu Thailand sebesar 2 juta, jadi artinya sebenernya harga PCR di Indonesia itu sudah terjangkau,” tutur Abraham Wirotomo.

Terkait wacana akan memberikan harga gratis, perlu ditelaah lagi soal ancaman gelombang ketiga.

Menurut Abraham, negara dengan tingkat vaksinasi yang sudah tinggi saja sempat terjadi gelombang baru contohnya di Inggris dan Rusia.

Baca Juga: Jokowi-Prabowo Dideklarasikan Maju di Pilpres 2024, Rocky Gerung: Dua Orang Ini Tidak Paham Demokrasi

Alasan mengapa bisa muncul gelombang ketiga, dilandasi karena vaksin bisa menurun tingkat kekebalannya.

Abraham mengatakan, tahun depan ada wacana untuk dilakukan kajian ulang soal vaksinasi booster.

"Efek kekebalan vaksin akan ada penurunan itu yang tidak kita inginkan," kata Abraham Wirotomo, dikutip Kabar Besuki dari YouTube TVOneNews.

Menurut Abraham Wirotomo, apabila PCR digratiskan otomatis harga tiket perjalanan semakin murah.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Minta Samakan Harga PCR dengan India 96 Ribu Saja, Netizen: Cari Modal untuk Pemilu

Padahal, pihak mereka memiliki rencana untuk membatasi mobilitas demi menekan angka penyebaran Covid-19 supaya menurun.

Apalagi di minggu-minggu terakhir ini sempat dinilai mengkhawatirkan lantaran pertumbuhan pengguna penerbangan udara meningkat sebanyak 8 persen.

Peningkatan tersebut terjadi dalam waktu singkat, yakni hanya dalam 1-2 minggu.

Abraham Wirotomo menegaskan, digratiskannya harga PCR itu tidak menyelesaikan apapun, demi menghindari terjebak di dalam pandemi.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: YouTube TVOneNews


Tags

Terkait

Terkini