Ubedilah Badrun Sebut Represi Kekuasaan Berpotensi Picu Perlawanan Lebih Besar dari 1998, Simak Penjelasannya

- 27 Oktober 2021, 17:21 WIB
Ubedilah Badrun Sebut Represi Kekuasaan Berpotensi Picu Perlawanan Lebih Besar dari 1998, Simak Penjelasannya
Ubedilah Badrun Sebut Represi Kekuasaan Berpotensi Picu Perlawanan Lebih Besar dari 1998, Simak Penjelasannya /Ubedilah Badrun/Instagram.com/@ubedilahbadrun.official

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Ubedilah Badrun menyebut represi kekuasaan berpotensi memicu perlawanan lebih besar dari tragedi 1998.

Ubedilah Badrun menduga hal tersebut akan terjadi karena kekuasaan rezim Jokowi terus menerus menampakkan represi sebagai pihak yang berkuasa terhadap rakyat kecil.

Ubedilah Badrun mengungkapkan hal tersebut ketika menulis tentang kleptokrasi di era rezim Jokowi pada sebuah media massa nasional.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Kekuasaan Sedang Melemah dan Sering Ada Upaya Menutupi dengan Isu Besar

Ubedilah Badrun baru-baru ini mengungkapkan alasannya menulis sebuah artikel mengenai kleptokrasi di era rezim Jokowi pada sebuah media massa.

Dirinya mengakui bahwa tulisan tersebut dibuat karena merenungi adanya sisi lain yang belum banyak disorot oleh banyak ilmuwan di balik tujuh tahun kekuasaan rezim Jokowi.

"Pertama memang muncul tulisan itu karena saya merenung bahwa apa yang paling mungkin jadi representasi dari tujuh tahun rezim ini, saya melihat ada sisi yang belum banyak dilihat oleh banyak ilmuwan," kata Ubedilah Badrun sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube BANG EDY CHANNEL pada Rabu, 27 Oktober 2021.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Media dan Jurnalis Indonesia 'Penakut' Sekaligus 'Penjilat' Kekuasaan, Ini Alasannya

Ubedilah Badrun menemukan adanya sisi lain yang jarang dilihat banyak orang, bahkan ilmuwan sekalipun.

Dia menyebut, kekuasaan di era rezim Jokowi didominasi oleh sebuah kelompok yang mengeruk keuntungan hanya untuk kepentingan mereka sendiri.

"Ada sisi yang lain jarang dilihat, di mana kekuasaan ini didominasi oleh sebuah entitas kelompok yang dia mengeruk keuntungan demi kepentingan diri dan kelompoknya," ujarnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Sisi Lain Aksi Bagi-bagi Bansos ala Jokowi: Gejala Besar dari Kekuasaan yang Sedang Runtuh

Ubedilah Badrun mengatakan, represi kekuasaan yang ditampakkan begitu kuat terhadap kelompok pejuang rakyat kecil bisa memicu sebuah aksi besar.

Dirinya mengaku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi ke depan ketika korupsi dan pelanggaran HAM semakin merajalela.

"Ketika represi kekuasaan ditampakkan begitu kuat terhadap para pembela rakyat kecil dan ketika korupsi semakin merajalela, ketika pelanggaran HAM semakin menumpuk, saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi," ucapnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Kekuasaan Rezim Presiden Jokowi Harus Diakhiri untuk Menyelamatkan KPK

Ubedilah Badrun juga memperingatkan adanya sebuah potensi perlawanan yang lebih besar jika rezim Jokowi terus melakukan langkah-langkah koruptif dan melanggar HAM.

Bahkan, dia juga menyebut potensi perlawanan akibat hal tersebut bisa jauh lebih besar dibandingkan pada tahun 1998 tepat menjelang akhir masa pemerintahan Orde Baru.

"Ketika rezim ini terus melakukan langkah-langkah yang koruptif, langkah-langkah yang justru merugikan hak asasi manusia, potensi perlawanan itu bisa lebih besar dari 1998," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube BANG EDY CHANNEL


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x