Said Didu Sebut Periode Kedua Pemerintahan Jokowi Makin Bobrok: Semakin Jauh dari yang Saya Harapkan

- 30 Oktober 2021, 08:00 WIB
Said Didu Sebut Periode Kedua Pemerintahan Jokowi Makin Bobrok: Semakin Jauh dari yang Saya Harapkan
Said Didu Sebut Periode Kedua Pemerintahan Jokowi Makin Bobrok: Semakin Jauh dari yang Saya Harapkan /Tangkap Layar YouTube.com/MSD

KABAR BESUKI - Ekonom senior Said Didu menyebut pemerintahan Jokowi pada periode kedua semakin bobrok dibandingkan pada periode sebelumnya.

Said Didu melihat, pemerintahan Jokowi yang makin bobrok pada periode kedua merupakan akumulasi dari periode pertama yang terus berlanjut.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN pada periode pertama pemerintahan Jokowi itu sempat berharap adanya perbaikan pada periode kedua, akan tetapi yang terjadi justru sangat jauh dari harapan.

"Jadi saya melihat bahwa dua tahun ini sebenarnya adalah akumulasi dari periode pertama yang berlanjut, yang saya berharap ada perbaikan di periode kedua. Tapi ternyata semakin jauh dari yang saya harapkan," kata Said Didu sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Jumat, 29 Oktober 2021.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Periode Kedua Pemerintahan Jokowi Penuh dengan Konsolidasi Oligarki, Ini Alasannya

Said Didu sempat berharap adanya perbaikan di berbagai hal pada periode kedua pemerintahan Jokowi, khususnya terkait ekonomi, fiskal, BUMN, hingga isu keretakan sosial.

"Saya harapkan dulu ada perbaikan banyak hal di ekonomi, fiskal, BUMN, keretakan sosial itu makin membaik karena kita pengalaman di periode pertama," ujarnya.

Said Didu juga sempat berharap berakhirnya polarisasi di tengah masyarakat dengan masuknya Prabowo Subianto ke dalam jajaran kabinet sebagai Menteri Pertahanan.

Akan tetapi, dia mengatakan bahwa yang terjadi justru sebaliknya. Polarisasi di tengah masyarakat justru tetap berlangsung, bahkan semakin menjadi-jadi.

"Awalnya kita mengharap masuknya Prabowo ke dalam, maka hilanglah dikotomi kampret, kadrun, cebong, ternyata makin menjadi-jadi sekarang, tidak berkurang. Kohesi sosial semakin retak dan bahkan semakin menjadi-jadi," katanya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Desakan Presiden Jokowi Mundur Semakin Kuat dan Bicara Pengaruh Habib Rizieq di 2024

Terkait BUMN, Said Didu juga sempat berharap kembali ditegakkannya profesionalisme dengan masuknya Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dan Arya Sinulingga sebagai salah satu anggota staf khusus di Kementerian BUMN.

Akan tetapi menurut dia, latar belakang Erick Thohir dan Arya Sinulingga yang merupakan tokoh industri media khususnya di dunia pertelevisian justru tak memberikan pengaruh positif terhadap BUMN.

"Di BUMN, dulu saya berharap bahwa terjadi profesionalisme kembali ditegakkan karena saya kritik betul pada saat periode sebelumnya bahwa itu banyak sekali diabaikan, tapi ternyata juga makin menjadi-jadi, menjauh dari profesionalisme," ujar dia.

Baca Juga: Eggi Sudjana Minta Presiden Jokowi Mundur: Kalau Suruh Ganti Rugi Mana Bisa? Penderitaan Rakyat Udah Banyak

Said Didu juga sempat mengingatkan akan adanya banyak proyek Jokowi yang terancam mangkrak menjelang Pemilu 2019 lalu.

Saat itu, dia mengatakan bahwa ancaman mangkraknya sejumlah proyek Jokowi disebabkan oleh penugasan kepada BUMN yang tak sesuai dengan undang-undang.

"Tahun 2018-2019 saya menyatakan tahun 2020-2021 akan terjadi proyek mangkrak karena penugasan kepada BUMN yang tidak sesuai dengan undang-undang BUMN, sehingga dampaknya terjadi sekarang," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Indonesia Lawyers Club


Tags

Terkait

Terkini

x