Yusuf Martak Tegaskan GNPF Tak Dukung Prabowo di Pilpres 2024: Umat Islam Tidak Boleh Masuk Lubang Dua Kali

- 31 Oktober 2021, 15:14 WIB
Yusuf Martak Tegaskan GNPF Tak Dukung Prabowo di Pilpres 2024: Umat Islam Tidak Boleh Masuk Lubang Dua Kali
Yusuf Martak Tegaskan GNPF Tak Dukung Prabowo di Pilpres 2024: Umat Islam Tidak Boleh Masuk Lubang Dua Kali /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

KABAR BESUKI - Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak menegaskan pihaknya tak akan mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang.

Yusuf Martak menegaskan GNPF tak dukung Prabowo di Pilpres 2024 dan mengajak umat Islam untuk tidak boleh masuk lubang dua kali.

Yusuf Martak menegaskan GNPF harus memiliki kriteria tersendiri mengenai tokoh yang layak untuk didukung dalam Pilpres 2024.

"Kalau kita tuh seandainya harus masuk ke wilayah politik, kita harus mendukung, kita harus punya kriteria tersendiri siapa yang layak kita dukung, komitmennya apa, bukan dengan GNPF," kata Yusuf Martak sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 31 Oktober 2021.

Baca Juga: GNPF Ulama Tak Mau Lagi Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Yusuf Martak: Kita Gak Mau Meniru Cara Keledai

Yusuf Martak kemudian mengingatkan kepada publik mengenai tujuh belas poin dalam pakta integritas yang ditandatangani Prabowo bersama GNPF ketika terpilih sebagai Presiden RI dalam Pilpres 2019 lalu.

Dari ketujuh belas poin dalam pakta integritas tersebut, terdapat satu poin pada urutan terakhir yang mengamanatkan agar Prabowo memulangkan Habib Rizieq yang saat itu masih berada di Arab Saudi.

"Seperti waktu Pilpres 2019, Pak Prabowo menandatangani pakta integritas tujuh belas poin tidak ada satupun untuk Habib Rizieq dan untuk kita, hanya poin ke tujuh belas memulangkan Habib Rizieq, itu saja," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi-Prabowo Dideklarasikan Maju di Pilpres 2024, Rocky Gerung: Dua Orang Ini Tidak Paham Demokrasi

Yusuf Martak menegaskan bahwa saat Pilpres 2019, PA 212 bersama GNPF dan FPI menjadi motor penggerak massa Prabowo dan Sandiaga Uno.

Yusuf Martak juga membantah adanya tudingan bahwa GNPF, PA 212, dan FPI dibayar untuk memberikan dukungan terhadap Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.

"Saya pikir PA 212 itu kan boleh dikatakan motor penggerak massanya Prabowo dan bahkan dengan GNPF, PA 212, dan FPI. Apakah PA 212 dibayar, apakah ada kontraktor atau direktur, nggak ada, sukarela," katanya.

Sebaliknya, Yusuf Martak justru menagih 'sumbangan' umat Islam yang telah memberikan kontribusinya untuk Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.

"Mana ada capres dan cawapres pulang bawa duit karungnya? Walaupun istilahnya duit Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp100.000, gimana sumbangan umat? Bagaimana meminta maaf dan mengembalikannya?," ujar dia.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dengan Anies Baswedan, Relawan JokPro Deklarasikan Prabowo-Jokowi Maju ke Pilpres 2024

Yusuf Martak juga meminta agar umat Islam bersikap lebih cerdas pada Pilpres 2024 mendatang.

Dia menyampaikan kepada seluruh umat Islam untuk tidak boleh masuk ke dalam lubang yang sama sebanyak dua kali.

"Yang jelas kita sebagai umat Islam tidak boleh masuk lubang dua kali, kecuali keledai," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah