Network
Ferdinand Hutahaean mencontohkan bahwa aksi mengerahkan kekuatan massa demi mengintervensi proses hukum bukanlah suatu tindakan demokrasi.
“Orang ini tak mampu membedakan antara DEMOKRASI, PENEGAKAN HUKUM dan PROSES HUKUM dengan INTERVENSI HUKUM. Mengerahkan kekuatan massa untuk mengintervensi proses hukum apalagi bermuatan ancaman, bukanlah demokrasi. Mus, dulu SMA nya dimana sih?,” tulis Ferdinand Hutahaean.
Cuitan Ferdinand Hutahaean yang tengah mengomentari Musni Umar langsung menuai berbagai komentar dari netizen.
"Dia seperti merasa paling benar dan paling demokratis," tulis komentar dari akun @dedimahardi.
Baca Juga: Erick Thohir Dituding Terlibat Bisnis Tes PCR, Jubir BUMN: Ini Jahat Sekali
"Bg mereka cuma ad momentum tahun ini aja lagi buat reunian. Cz tahun dpn gub jkt hasil jual agam dah ganti dg PLT Gub. Jd dah habis momentumnya," tulis komentar dari akun @edocik.
"Dalam pandangannya cara bernegara ya seperti itu, jauh dr tatanan hukum. Apalagi dikasih kekuasaan, jadi rakyat sj berani bertndak bar-bar laksana penegak hukum. Hukum rimba," tulis komentar dari akun @NPingitz.
"Musni Umar sedang mempermalukan dirinya sendiri. Gelar Profesor tp sungguh memalukan," tulis komentar dari akun @GumilarSpandra.***
