Kebijakan Mendikbud Nadiem Dinilai Mengabaikan Norma Agama, Hilmi Firdausi: Aneh Saja

- 11 November 2021, 16:51 WIB
Kebijakan Mendikbud Nadiem Dinilai Mengabaikan Norma Agama, Hilmi Firdausi: Aneh Saja
Kebijakan Mendikbud Nadiem Dinilai Mengabaikan Norma Agama, Hilmi Firdausi: Aneh Saja /Tangkap Layar Twitter.com/@Hilmi28

KABAR BESUKI - Mendikbud Nadiem Makarim baru-baru ini menuai kontroversi karena mengeluarkan Permendikbud 30/2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi.

Pengusaha dan dai muda Hilmi Firdausi merasa aneh dengan kebijakan Mendikbud Nadiem melalui Permendikbud 30/2021 yang dinilai multitafsir.

Hilmi Firdausi mengaku geram dengan tudingan pro kekerasan seksual yang ditujukan kepada pihak-pihak yang menolak Permendikbud 30/2021.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Dituding Legalkan Seks Bebas, Tagar 'NadiemOleng' Jadi Trending Topic di Twitter

Hilmi Firdausi mempertanyakan sikap orang-orang yang menuding para ulama penolak Permendikbud 30/2021 sebagai 'ustadz cabul'.

Dia mempersilahkan kepada siapapun untuk mengecek rekam jejak orang yang menolak maupun mendukung Permendikbud 30/2021.

Dia juga yakin bahwa apa yang dilakukannya (dalam hal ini menolak kebijakan Mendikbud Nadiem dalam Permendikbud 30/2021) semata-mata untuk menjaga moral anak bangsa dengan berpegang teguh pada norma agama.

"Masa gara2 menyuarakan #CabutPermendikbudristekNo30, lsg disebut ust cabul, pro kekerasan seksual dll. Pdhal yg menyuarakan adlh org2 sholih & alim, sdg mrk yg mendukung, cek aj sendiri. Demi Allah, yg kami lakukan ini utk menjaga moral anak bangsa dgn tdk mengabaikan norma agama," kata Hilmi Firdausi sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @Hilmi28 pada Kamis, 11 November 2021.

Baca Juga: Nadiem Makarim Dianggap Legalkan Seks Bebas di Kampus, Sosok Pendakwah: Pak Jokowi Mundur, Itu yang Bener

Hilmi Firdausi mengingatkan pentingnya penanaman norma agama khususnya dalam sebuah kurikulum pendidikan.

Hilmi Firdausi menjelaskan, dalam lingkup keluarga seorang suami harus mampu mendidik istrinya agar dapat memberikan kurikulum pendidikan terbaik untuk anak-anaknya, sehingga terdidik pula anak yang rajin mendoakan orang tuanya.

Dia juga mengaku aneh dengan kebijakan Mendikbud Nadiem yang dinilai mengabaikan norma agama, meski Indonesia menganut prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa berdasarkan sila pertama Pancasila.

"Jika suami tdk bljar agama, dgn apa dia mendidik istrinya ? Jika istri tdk bljar agama, dgn apa dia mendidik anak2nya ? Dan jika anak tdk bljar agama, dgn apa dia akan mendoakan orgtuanya. Jd aneh saja, jika di negara berKetuhanan YME, ada aturan moral yg mengabaikan norma agama," ujarnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Diduga Bakal Legalkan Seks Bebas di Kampus, Hersubeno: Tidak Mengindahkan Aturan Agama

Salah seorang netizen menyatakan sependapat dengan apa yang dijelaskan oleh Hilmi Firdausi pada kicauannya.

Akun Twitter dengan username @bilalnovanzah menegaskan bahwa poin utama yang dipersoalkan oleh sejumlah tokoh agama adalah bunyi frasa 'tanpa persetujuan korban' yang dinilai menimbulkan pro dan kontra.

Netizen Tanggapi Kicauan Hilmi Firdausi Terkait Kebijakan Mendikbud Nadiem
Netizen Tanggapi Kicauan Hilmi Firdausi Terkait Kebijakan Mendikbud Nadiem Tangkap Layar Twitter.com/@bilalnovanzah/@Hilmi28

"Point pokoknya diklausula Persetujuan yg menjadi konflik pro dan kontra... Menyebabkan tindakan PPKS di tingkat perguruan tinggi menjadi terhalau oleh klausula 'PERSETUJUAN' dan perguruan tinggi dapat menjadi ajang sek bebas dikarenakan adanya bentuk PERSETUJUAN serta menyebarkan informasi terkait tubuh dan/atau pribadi Korban yang bernuansa seksual tanpa persetujuan Korban;, membujuk, menjanjikan, menawarkan sesuatu, atau mengancam Korban untuk melakukan transaksi atau kegiatan seksual yang tidak disetujui oleh Korban," kicau akun @bilalnovanzah.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Twitter @Hilmi28


Tags

Terkait

Terkini