Prediksi Tsunami Setinggi 7 sampai 10 Meter di Pulau Jawa, Warga Banyuwangi di Sekitar Pantai Khawatir

- 15 Desember 2021, 18:29 WIB
Pantai Pancur, Kawasan Wisata Alas Purwo./
Pantai Pancur, Kawasan Wisata Alas Purwo./ //@yukbanyuwangi/Instagram

KABAR BESUKI - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan bahwa Pulau Jawa berpotensi diterjang gempa dan tsunami setinggi 7 sampai 10 meter.
 
Akan tetapi BMKG sendiri tidak bisa memastikan apakah bencana tersebut akan terjadi atau tidak.
 
Memang laut selatan Pulau Jawa tersebut terkenal dengan ombak-ombaknya yang tinggi dan sangat menakutkan. 
 
 
Bahkan di kawasan Alas Purwo tepatnya di Pantai Pancur, ada himbauan kepada pengunjung agar tidak bermain di kawasan pesisir pantai.
 
Himbauan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya ombak di pantai tersebut sangat berbahaya bagi manusia yang bermain-main di kawasan pesisir pantai.
 
Adanya prediksi akan ada tsunami setinggi 7 sampai 10 meter tersebut membuat warga sangat khawatir.
 
Apalagi sempat ada gempa yang berpusat di bagian tenggara Jember, tepatnya di lokasi 9,81 LS 113,67 BT 179 km Tenggara Jember, Jawa Timur.
 
 
Para warga mengait-ngaitkan antara gempa yang berkekuatan 5,3 SR dengan prediksi adanya tsunami di Pulau Jawa.
 
Masyarakat Banyuwangi yang akan terkena dampak langsung jika bencana tersebut benar terjadi sangat membuat was-was.
 
Apalagi mereka yang tempat tinggalnya berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo.
 
 
Mereka sangat ketakutan jika memang benar bencana tsunami terjadi.
 
"Takut, kita sih inginnya selamat dari bencana itu, jika memang terjadi," ujar Edi warga setempat.
 
Bahkan gempa yang berpusat di Jember pada tanggal 13 Desember 2021 di Jember yang lalu dikaitkan dengan pertanda adanya bencana tsunami yang akan melanda Pulau Jawa.
 
"Gempanya sudah sampai Jember, besok kalau pusatnya gempa pindah ke laut selatan sini, bisa tsunami itu," tambahnya.
 
 
Para warga khususnya di daerah tersebut memang tidak menyiapkan perlatan ataupun perlindungan ketika bencana tersebut memang terjadi.
 
Mereka masih berfikiran bencana tsunami hanyalah prediksi dan bisa terjadi ataupun tidak, akan tetapi sebenarnya mereka juga takut jikalah bencana itu memang benar terjadi.
 
"Ya itukan hanya prediksi, tapi kita semua juga takut jika memang datang (bencana tsunami), ya bagaimana lagi kita tak bisa pindah, ini juga tempat kelahiran saya," pungkasnya.
 
 
Para warga tetap akan tinggal di kawasan tersebut, dikarenakan menurut mereka di situlah mereka dilahirkan dan di situlah tempat persemayaman mereka.
 
Prediksi memang bisa saja terjadi bisa saja tidak, kewaspadaan selalu ditingkatkan jika terdapat ciri-ciri ataupun tanda-tanda bencana alam.***

Editor: Yayang Hardita


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x