Faisal Basri bahkan menilai bahwa keadaan darurat Covid-19 di Indonesia ini bisa jadi bertahan lebih lama jika dana yang digunakan untuk pemulihan ekonomi justru digunakan untuk pembangunan IKN baru.
“Jadi keadaan darurat Covid ini bisa jadi lama ini, oleh karena itu kita harus siapkan dananya, malah ini dananya mau dialihkan untuk pembangunan ibu kota karena APBN 2022 sudah diketok” ujarnya.
Lebih lanjut, pakar ekonomi Universitas Indonesia itu juga mengatakan bahwa pembangunan IKN baru dengan menggunakan dana APBN atau PEN ini justru malah memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Faisal Basri juga menyebut bahwa pembangunan IKN baru di tengah pandemi Covid-19 tidak ada sense of crisis.
“Rasanya tidak elok untuk memulai pembangunan ibu kota di tengah situasi darurat, jadi sense of crisisnya dimana?” tuturnya.
Faisal Basri lantas menyarankan agar pemerintah lebih fokus untuk menangani pandemi Covid-19, kemiskinan, serta pengangguran yang masih menjadi masalah besar di Indonesia alih-alih sibuk mengurus pemindahan ibu kota baru.***